Heboh Pernikahan Sedarah di Bulukumba, Ini Risiko Hubungan Incest

Sabtu, 06/07/2019 15:40 WIB
Ilustrasi Risiko Tinggi Pernikahan Sedarah terhadap Anak (Grid.id)

Ilustrasi Risiko Tinggi Pernikahan Sedarah terhadap Anak (Grid.id)

Jakarta, law-justice.co - Kasus pernikahan sedarah di Bulukumba, Sulawesi Selatan antara kakak dan adik kandung Ansar Mustamin (32) dengan FI (20) telah menyedot perhatiaan publik. Meski kontroversial dan akhirnya dibawa ke ranah hukum oleh istri Ansar sebelumnya, pasangan kakak adik ini sebenarnya memiliki masalah besar lain, yaitu kondisi sang anak mereka kelak. Ahli kesehatan menyebutkan bahwa pernikahan sedarah rawan sekali terhadap kecacatan anak.

Menjalin hubungan hingga menikah, biasanya didasari rasa suka dan ketertarikan satu sama lain. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi di balik munculnya rasa cinta terhadap saudara sedarah atau keluarga dekat?

Rasa tertarik kepada saudara kandung atau keluarga dekat mempunyai istilah Genetic Sexual Attraction (GSA). GSA merupakan ketertarikan seksual yang dirasakan ketika pertama kali berjumpa dengan kerabat biologis sebagai orang dewasa. Seseorang yang mengalami GSA biasanya tak berdaya terhadap perasaannya sendiri.

Sejumlah peneliti memiliki hipotesis jika perlindungan saat masa tumbuh kembang dapat melawan GSA. Peneliti tersebut tak memungkiri jika keluarga yang masih mempunyai hubungan darah hidup berdekatan, memungkinkan menurunkan ketertarikan seksual ini.

Data Post-Adoption Centre dan University College London menunjukkan, 50 persen kasus GSA terjadi saat dua orang terpisah dan kembali bertemu ketika dewasa.

Sementara itu, psikolog Corrinne Sweet menyebutkan, pada tingkat genetik, seseorang dikondisikan menemukan orang lain yang terlihat sama menariknya dengan diri orang tersebut. Di saat bersamaan, orang yang tinggal terpisah akan merasa terasing.

Dari situ, muncul daya tarik dan rasa rindu. Ketika rasa ini dikombinasikan dengan daya tarik kesamaan genetik, muncullah hal yang sangat kuat, kompleks, dan begitu menggoda.

Incest Tabu

Kasus incest atau hubungan sedarah memang dapat terjadi, namun sebenarnya manusia mempunyai mekanisme sosial dan psikologis mencegah perilaku menyimpang ini.

Mekanisme anti incest biasanya muncul dalam bentuk rasa jijik. Selain itu, orang yang terbiasa bersama dalam jangka waktu lama akan muncul rasa biasa antara satu sama lain atau gairah seksual akan mati.

Risiko Hubungan Incest

Dari sisi kesehatan, pernikahan sedarah akan menimbulkan berbagai permasalahan genetik. Korban dari masalah genetik ini akan muncul pada anak yang dilahirkan dari hasil hubungan sedarah.

Apa yang terjadi?

Dua organisme yang mempunyai hubungan darah dan melakukan perkawinan akan meningkatkan homozigositas. Keturunan yang dihasilkan mempunyai peluang lebih besar menerima alel atau gen kromosom identik dari ayah dan ibu.

Sehingga, keragaman genetik yang membantu organisme untuk bertahan dari perubahan lingkungan dan beradaptasi akan berkurang. Hal ini berakibat pada penurunan kebugaran biologis, seperti gangguan resesif autoimun.

Selain itu, akan terjadi kelainan fisik bawaan, gangguan mental, hingga kecacatan yang parah juga berisiko terjadi pada anak hasil hubungan sedarah.

Berikut beberapa contoh kelainan akibat inces yang pernah terjadi:

1. Rahang bawah yang panjang dan menonjol dengan bentuk gigi cakil.
2. Tengkorak tidak terbentuk.
3. Mulut sumbing.
4. Skoliosis
5. Hemofilia
6. Clubfoot atau cacat pada kaki yang tampak bengkok
7. Anggota tumbuh menyatu
8. Mikrosefali
9. Kekerdilan
10. Berkurangnya tingkat kesuburan 11. Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular


Sumber: Kompas.com

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar