Trump: Kalau AS Diserang, Jepang hanya Menontonnya di TV Sony

Jum'at, 28/06/2019 18:43 WIB
Presiden AS, Donald Trump (Foto: The Atlantic)

Presiden AS, Donald Trump (Foto: The Atlantic)

Jepang, law-justice.co - Presiden AS, Donald Trump mengecam Jepang di Fox Business Network dengan mempertanyakan apakah perjanjian Amerika Serikat-Jepang tahun 1951 adil dan siapa yang akan membayar perang di masa depan, Jumat (28/6).

“Jika Jepang diserang, kami akan bertempur di Perang Dunia Tiga”, kata Trump. “Kami akan masuk dan melindungi mereka dengan hidup kami dan dengan harta kami. Kami akan bertarung dengan segala cara, bukan? ”

Dia menambahkan bahwa jika Amerika diserang, Tokyo tidak “harus membantu kami sama sekali”. Mereka dapat menonton serangan itu di televisi Sony,” kata presiden Amerika itu sebagaimana dikutip Sputnik Kamis 27 Juni 2019.

Komentar itu dibuat setelah pernyataan lebih lanjut yang dikutip oleh Bloomberg News pada hari Selasa, menunjukkan Trump secara pribadi mempertimbangkan untuk mengakhiri perjanjian pertahanan dengan Tokyo.

Menurut Bloomberg, Trump menyatakan kepada orang kepercayaan bahwa perjanjian, yang membentuk aliansi antara negara-negara yang muncul dari Perang Dunia II, “terlalu sepihak” karena tidak mewajibkan militer Jepang untuk membantu pasukan pertahanan Amerika.

Trump juga mengecam Tokyo karena tidak melakukan cukup upaya untuk melindungi kepentingannya sendiri dan lebih mengandalkan Amerika setelah sebuah kapal tanker Jepang diduga diserang di Selat Hormuz oleh Iran.

Tetapi para pejabat Amerika dan Jepang mengecam tuduhan Trump dan menyatakan bahwa hubungan keamanan AS-Jepang solid. Sebagaimana yang dilansir dari Jejaktapak.com, Presiden Trump membuat tuduhan serupa terhadap Korea Selatan dan sekutu lainnya untuk memaksa pemerintah mereka berkontribusi lebih banyak kepada pasukan Amerika yang ditempatkan di negara mereka.

Pihak berwenang Jepang telah menolak untuk mengomentari pernyataan presiden Amerika sampai setelah pembicaraan berlangsung di Osaka. Beberapa pembicaraan bilateral di sela-sela KTT G20 tentang perang perdagangan Amerika-China , ancaman perang dengan Iran dan subyek lainnya diperkirakan akan terjadi, termasuk pertemuan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Jumat, serta Trump dan Presiden Cina Xi Jinping pada  Sabtu.

Pembicaraan antara Trump dan Perdana Menteri Narendra Modi juga diharapkan pada 28 dan 29 Juni, di mana presiden Amerika kemungkinan membahas masalah-masalah tentang perdagangan, tarif dan pembelian S-400 Rusia oleh India.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar