Cerita di Balik Cuci Gudang Giant

Gerai Giant Banyak yang Tutup, PT. Hero Rugi Besar?

Senin, 24/06/2019 06:30 WIB
Diskon Besar-besaran di Giant (Koran Jakarta)

Diskon Besar-besaran di Giant (Koran Jakarta)

Jakarta, law-justice.co - Giant berencana untuk menutup sebanyak enam gerai pada 28 Juli 2019. Apakah langkah penutupan gerai tersebut terdampak oleh catatan keuangan Hero Supermarket Tbk atau HERO yang merupakan induk perusahaan?

Seperti diketahui, Giant melakukan diskon besar-besaran untuk semua produk yang berada di enam gerai Giant. Adapun gerai ini seperti di Cinere Mall, Mampang, Pondok Timur, Jatimakmur, Cibubur, dan Wisma Asri.

Menjadi pertayaan bagaimana dengan kinerja keuangan HERO? Apakah catatan keuangan tersebut yang membuat enam gerai ini terpaksa tutup?

Mengutip laporan keuangan kuartal I-2019, HERO mencatatkan pendapatan bersih Rp3,06 triliun. Pendapatan itu naik tipis 0,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun secara keseluruhan, perseroan masih menderita rugi bersih Rp 3,52 miliar. Walau membaik dibandingkan kuartal I-2019 yaitu Rp 4,13 miliar.

Di segmen non-makanan, HERO boleh membukukan pertumbuhan penjualan sampai 21%. Namun secara nominal, jumlahnya hanya Rp 715 miliar. Oleh karena itu, masih sulit menutup penurunan 5% di segmen makanan yang nilainya mencapai Rp 2,345 triliun.

"Penjualan makanan 5% lebih rendah menjadi Rp 2.345 miliar, dipengaruhi oleh peluncuran rencana konsolidasi toko yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas dari waktu ke waktu. Bisnis makanan mencatat kerugian operasi sebesar Rp 64 miliar di luar biaya-biaya Perseroan yang tidak dialokasikan, dibandingkan dengan Rp 87 miliar pada periode yang sama tahun lalu," kata Patrik Lindvall, Presiden Direktur Hero dalam laporan keuangan beberapa waktu lalu.

Sementara di segmen non-makanan, Guardian dan IKEA menjadi tumpuan harapan. "Laba usaha sebesar Rp 79 miliar di luar biaya-biaya perseroan yang tidak dialokasikan, dibandingkan dengan Rp 87 miliar tahun lalu," sebut Lindvall.

Melansir dari CNBC, sepertinya tren bisnis HERO akan lebih menggenjot segmen non-makanan. Terlihat dari rencana perseroan ke depan yang bakal menambah gerai IKEA. Bahkan, akan ada satu gerai Giant yang bakal diganti menjadi IKEA.

"IKEA akan fokus pada strategi untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan dengan mengembangkan bisnis online-nya dan menambah jaringan toko. Selain proyek pembangunan toko baru yang sedang berlangsung di Jakarta Garden City dan Kota Baru Parahyangan di Bandung yang rencana pembukaan keduanya pada akhir 2020 , IKEA juga sedang melakukan perencanaan untuk mengubah satu hypermarket Giant menjadi toko IKEA," ungkap Lindvall.  

Sumber: CNBC

(Regi Yanuar Widhia Dinnata\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar