Bukalapak Jadi Raja Startup Indonesia

Minggu, 23/06/2019 17:29 WIB
CEO Bukalapak, Achmad Zaky (bp.blogspot.com)

CEO Bukalapak, Achmad Zaky (bp.blogspot.com)

Jakarta, law-justice.co - Berdasarkan data situs Startup Ranking per 22 Juni 2019, Bukalapak, platform jual beli online yang didirikan oleh Achmad Zaky tersebut menduduki rangking teratas perusahaan rintisan asal Indonesia. Bukalapak mencatatkan traffic bulanan mencapai 131,7 juta kunjungan dengan valuasi perusahaan di atas 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau berstatus decacorn.

Bukalapak pada awal 2019 menyatakan titel decacorn, tingkatan valuasi startup di atas unicorn (1 miliar dolar AS), bukan tujuan utama mereka dalam berbisnis melainkan memberbedayakan pedagang dan usaha kecil.

"Yang namanya decacorn-unicorn itu bukan sesuatu yang kita cari sebagai tujuan utama. Tujuan utama Bukalapak terdekat adalah bagaimana Bukalapak bisa terus berkembang dan bisa memajukan UKM di Indonesia," kata Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid, pada Januari lalu.

Bukalapak hingga akhir 2018 memiliki sekitar 40 juta pelapak, toko atau indvidu yang berdagang, sementara jumlah pengguna mencapai 50 juta orang. Bukalapak hingga saat ini belum mengakuisisi perusahaan mana pun, awal tahun ini mereka menyatakan memang belum ada rencana untuk membeli perusahaan untuk mengembangkan diri.

Meski belum mengakuisisi startup mana pun, Bukalapak terus mengembangkan layanan, yang terbaru mereka membuka BukaGlobal agar UKM Indonesia dapat terhubung dengan pasar di beberapa negara, salah satunya Malaysia.

Melansir dari Antara, Bukalapak, seperti platform jual beli pada umumnya, dapat diakses melalui situs dan aplikasi untuk perangkat mobile. Sejak 2018, Bukalapak menggandeng Dana untuk layanan pembayaran dengan dompet digital.

Setelah Bukalapak, secara berurutan terdapat Blibli, Traveloka, Zalora Indonesia, Zenius Education, Blanja, Alodokter, Ruangguru, Dokter Sehat, dan Elevenia.

(Regi Yanuar Widhia Dinnata\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar