Ilmuan: Muncul Tanduk di Tengkorak Karena Terlalu Lama Main HP

Minggu, 23/06/2019 16:01 WIB
Peneliti Nilai Tanduk Ini Karena Terlalu Lama Main Gadget (Time Magazine)

Peneliti Nilai Tanduk Ini Karena Terlalu Lama Main Gadget (Time Magazine)

Jakarta, law-justice.co - Kehadiran smartphone saat ini sudah mengubah kebiasaan masyarakat, khususnya generasi milenial. Gadget tersebut selalu menemani di semua aktivitas mulai dari bangun pagi hingga beranjak tidur. Ketergantungan terhadap smartphone ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Handphone dapat menyebabkan penggunanya mengalami beberapa masalah kesehatan serius seperti insomnia, mata merah, nyeri sendi, dan masih banyak lagi.

Namun, baru-baru ini peneliti mengungkap bahwa penggunaan ponsel pintar yang berlebihan menyebabkan tumbuhnya "tanduk" di tengkorak mereka. Para ilmuwan mengklaim "tanduk" tersebut adalah efek samping dari menghabiskan waktu terlalu lama untuk melihat layar smartphone.

Profesor di University of the Sunshine Coast di Queensland, Australia, telah melihat peningkatan jumlah orang muda dengan pertumbuhan tulang di bagian bawah tengkorak mereka.

Tonjolan sepanjang 3 cm tersebut dikenal sebagai pembesaran tonjolan oksipital eksternal atau EEOP. Penemuan mengejutkan itu diketahui ketika Dr David Shahar dan Associate Professor Mark Sayers sedang memeriksa hasil sinar-x lebih dari 200 orang dari segala usia.

Mereka menemukan, hampir setengah warga usia antara 18 dan 30 tahun telah mengalami pertumbuhan tonjolan tersebut. Penasaran dengan temuan mereka, pengujian lebih lanjut dilakukan dengan pemindaian MRI untuk mengetahui genetika atau cedera sebagai penyebabnya.

Ini bukan pertama kalinya kelainan ini ditemukan pada manusia. Mereka pertama kali dibahas pada tahun 1800-an namun sangat sedikit kasus ini terjadi. Kini ilmuan percaya bahwa waktu bermain smartphone kita adalah penyebab utama makin maraknya kasus ini.

Bermain smartphone selama berjam-jam dapat membuat begitu banyak tekanan pada bagian-bagian tubuh yang kurang digunakan, sehingga semakin lama bagian-bagian tubuh tersebut semakin berubah.

Melansir dari The Sun yang dikutip oleh Okezone, Sabtu (22/6/2019), Dr Shahar mengatakan, "Menggeserkan kepala ke depan menghasilkan pemindahan berat kepala dari tulang belakang ke otot-otot di bagian belakang leher dan kepala."

Dia juga menambahkan, sekali pertumbuhan baru terbentuk, dan selama mereka tidak menyebabkan kerusakan, maka mereka tidak akan pernah menghilang.

 

Sumber: Okezone

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar