Harga Minyak Naik 5 Persen Akibat Sentimen Trump Terhadap Iran

Jakarta, law-justice.co - Penembakan drone militer Amerika Serikat (AS) oleh Iran mengundang kecaman dari Presiden AS, Donald Trump. Sayangnya, komentar pedas Trump tersebut membuat panas juga harga minyak global yang naik di atas 5 persen.

Menurut catatan pada perdagangan Kamis (20/6/2019) pukul 22:50 WIB, harga minyak WTI kontrak Juli 2019 melonjak 5,64 persen menjadi US$56,79 per barel. Adapun, minyak Brent kontrak Agustus 2019 naik 4,06 persen menuju US$64,33 per barel.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyampaikan harga minyak melonjak tajam pada sesi perdagangan Amerika. Bahkan, harga sempat mencapai level US$57,25 per barel.

Harga minyak memanas setelah Iran menembak jatuh drone militer AS. Hal itu memicu Presiden Trump untuk berikan komentar pedas kepada Teheran di Twitter.

“Langkah Iran dan Trump memicu kekhawatiran konflik di antara kedua negara tersebut,” paparnya pada Kamis malam.

Presiden Trump dalam tweetnya mengkritik serangan Iran terhadap drone pengawasan AS. Trump mengatakan bahwa Teheran telah membuat "kesalahan yang sangat besar."

Penembakan terhadap drone terjadi di tengah kebuntuan antara Washington dengan Teheran, yang berasal dari keputusan pemerintahan Trump untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran sejak 2005.

Sebelum terjadinya serangan terhadap drone, AS juga menuduh Iran melakukan serangan terhadap kapal tanker minyak di wilayah teluk Persia yang baru-baru ini terjadi.

Melansir darir Bisnis Indonesia, hubungan yang tegang di kedua negara telah membuat harga minyak mentah melonjak karena lebih dari 20% dari produksi minyak di dunia berasal dari wilayah Timur Tengah.

Menurut Faisyal, ancaman apa pun yang berdampak terhadap aliran minyak melalui titik kunci Selat Hormuz dapat mengurangi sisi suplai. Penurunan suplai membuat harga minyak menanjak.

Sumber: Bisnis Indonesia