DPRD DKI Berharap Subsidi Per Penumpang MRT Tidak Terlalu Besar

Kamis, 20/06/2019 18:01 WIB
Mulai Senin MRT Jakarta Siap Beroperasi Secara Komersial (foto: Warta Kota)

Mulai Senin MRT Jakarta Siap Beroperasi Secara Komersial (foto: Warta Kota)

Jakarta, law-justice.co - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menilai subsidi per pernumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase pertama, yakni Lebak Bulus-Bundaran HI terlalu mahal. Oleh karena itu, DPRD DKI berharap bila pembangunan MRT fase kedua, yaitu Bundaran HI-Kota telah usai besaran subsidinya tidak terlalu besar.

Persoalan subsidi tersebut dikatakan oleh Ketua Komisi C Bidang Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI, Santoso. menurutnya, subsidi MRT fase pertama saat ini terlalu tinggi senilai Rp21.659 per penumpangnya sehingga memberatkan APBD DKI.

"Supaya besaran subsidinya tidak seperti saat ini," kata Santoso di Jakarta, Kamis (20/6/2019).

Santoso mengharapkan ketika itu dibangun, banyak pendapatan yang bisa dicari oleh pihak PT MRT Jakarta, meskipun nantinya tetap akan disubsidi pemerintah daerah.

"Harus dihitung juga selain keuntungan dia bisa berinvestasi. Sistem terus diperbaharui karena itu pakai uang. Jadi sekarang tergantung pemerintah juga," kata dia seperti dikutip dari Antara.

Menurut Santoso, fase dua pembangunan proyek fase dua MRT memang harus dilaksanakan dalam mengurai kemacetan di Jakarta, dan membangun sistem transportasi massal yang modern. Namun yang harus diperhatikan adalah jangan sampai pembangunan itu membebani fiskal Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD).

Proyek fase 2 MRT Jakarta Bundaran HI sampai dengan Kota ini diperkirakan memiliki jarak sekitar 8,3 Km dan estimasi waktu tempuh sekitar 20 menit.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar