Gagal dengan Uni Eropa, Iran Langsung Merapat ke Rusia dan China

Rabu, 19/06/2019 21:55 WIB
 Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri), Presiden Iran, Hassan Rouhani (tengah) dan Presiden China, Xi Jinping (kanan) (Foto: HispanTV)

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri), Presiden Iran, Hassan Rouhani (tengah) dan Presiden China, Xi Jinping (kanan) (Foto: HispanTV)

Iran, law-justice.co -  Iran merapat ke Rusia dan China guna berjaga-jaga apabila mekanisme penyelesaian dalam pembahasan kasus dengan Uni Eropa mengenai kesepakatan nuklir gagal, kata Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani, Rabu (19/6).

Teheran mengatakan pada Mei bahwa Iran akan mengurangi kepatuhan dengan kesepakatan nuklir tersebut, yang disepakatinya dengan China, Rusia dan negara besar lain di dunia pada 2015, sebagai protes terhadap keputusan Amerika Serikat untuk secara sepihak keluar dari kesepakatan. Presiden AS Donald Trump tahun lalu kembali menjatuhkan sanksi atas Iran.

Iran menambahkan bahwa negara tersebut akan mulai memperkaya uranium ke tingkat yang lebih tinggi kecuali penandatangan lain Eropa pada kesepakatan itu melindungi ekonominya dari sanksi AS dalam 60 hari, demikian laporan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam.

Sanksi baru AS telah memaksa negara di seluruh dunia untuk memboikot minyak Iran atau menghadapi sanksi mereka sendiri. Sebagaimana yang dilansir dari Antara, kantor Berita Rusia, TASS, melaporkan Shamkhani menyatakan Iran dapat menyelesaikan masalah ekspor minyaknya.

(Rois Haqiqi\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar