Bela Walikota London, Partai Buruh Sebut Trump Rasis Mengerikan

Senin, 17/06/2019 09:20 WIB
Wali Kota London, Sadiq Khan (Foto: Law-justice.co)

Wali Kota London, Sadiq Khan (Foto: Law-justice.co)

London, law-justice.co - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyerang Wali Kota London Sadiq Khan karena serangan mematikan dari kelompok radikal. Tokoh oposisi Inggris dari partai Buruh tampil membela Khan.

Dilansir BBC, Minggu (16/6/2019), tokoh oposisi itu adalah Jeremy Corbyn, pemimpin Partai Buruh.

"Sungguh sangat mengerikan melihat @realDonaldTrump menggunakan tragedi orang yang dibunuh untuk menyerang Wali Kota. @SadiqKhan dengan tepat telah mendukung upaya kepolisian untuk menjalankan tugasnya sementara Katie Hopkins menebar retorika kebencian dan memecah belah. Mereka berusaha memecah belah di saat kita butuh untuk bersatu padu." demikian cuit Corbyn lewat akun Twitter, @jeremycorbyn.

Sebelumnya, Trump membuat pernyataan pedas. Dia menyatakan Khan perlu diganti. Dia mencuitkan pandangan tajamnya itu dalam komentarnya atas cuitan kolumnis sayap kanan bernama Katie Hopkins yang dituding terkait Islamofobia.

Katie Hopkins mencuit dengan menyebut istilah "Kota-Penusukan" dan mengakhirinya dengan kalimat, "Ini adalah Londonistan milik Khan."

"London butuh seorang wali kota baru sesegera mungkin. Khan adalah sebuah bencana - hanya akan menjadi lebih buruk!" cuit Trump.

Mantan pemimpin Partai Buruh, Ed Miliband juga mencuit, "Ada apa gerangan tentang @SadiqKhan dan apa yang dia perjuangkan sehingga membuat Presiden Amerika Serikat mencuitkan kalimat sampah tentang dia? Oh ya, Trump adalah seorang bigot rasis, yang mencoba melarang muslim dari Amerika dan membenci siapapun yang berdiri di hadapannya."

Miliband merespons cuitan Trump yang lain tentang Khan, cuitan Trump yang dikomenteri Miliband itu berbunyi, "Dia adalah aib nasional yang menghancurkan Kota London!" Dia mencuitkan kalimat itu sebagai respons atas cuitan wartawan Texas bernama Jessica Fletcher yang menyatakan tak suka mengunjungi London gara-gara ada Khan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar