Hutan Angker Ini Jadi Lokasi Favorit Warga Jepang Bunuh Diri

Sabtu, 15/06/2019 21:31 WIB
Salah satu sudut Hutan Aokigahara (Japan Today)

Salah satu sudut Hutan Aokigahara (Japan Today)

law-justice.co - Banyak tempat di dunia yang dianggap angker atau menyeramkan. Ada yang dipercaya hanya mitos, tapi sebagian juga dinyakini kebenarannya. Betuknya juga bervariasi, dari gedung tua, rumah, kantor atau jalanan bahkan kawasan hijau seperti Aokigahara, sebuah hutan di Jepang.

Hutan Aokigahara terletak sekitar 100 kilometer sebelah barat Kota Tokyo, di bagian barat laut Gunung Fuji. Luasnya 30 meter persegi, dengan lahan yang subur namun hampir tidak ada binatang liar di dalamnya.

Hutan ini dikenal angker karena dipercaya banyak arwah gentayangan yang berasal dari para manula yang diasingkan ke hutan tersebut, pada saat datangnya musim kering dan kelaparan melanda Jepang.

Digambarkan juga suasana hutan yang sangat sepi sehingga terasa begitu mencekam. Selain itu, yang membuatnya makin menyeramkan adalah, beberapa puluh tahun terakhir, lokasi ini sering dipakai untuk bunuh diri.

Popularitas Aokigahara sebagai lokasi bunuh diri, menurut pejabat pemerintah Jepang, yang dilansir dari BBC Indonesia, adalah akibat dari terbitnya novel “Tower of Waves” karya Seicho Matsumoto pada 1961, yang bercerita tentang aksi bunuh diri sepasang kekasih di hutan tersebut.

Buku lain yang hampir sejenis, The Complete Manual of Suicide (1193) karya Wataru Tsurumi, yang melukiskan hutan Aokigahara sebagai lokasi yang sempurna untuk meninggal dunia. Kedua buku tersebut terjual jutaan ekslemplar.

Menghadapi situasi itu, pemerintah Jepang mengerahkan petugas patroli di kawasan hutan, dan memasang kamera CCTV. Papan-papan bertuliskan himbauan agar tidak melakukan bunuh diri juga disebar di beberapa titik.

Pada tahun 2016, pemerintah Jepang mencatat terdapat 21.897 warga Jepang yang meninggal akibat bunuh diri. Angka tersebut menurun dibanding 20 tahun sebelumnya. 

 

(Reko Alum\Reko Alum)

Share:




Berita Terkait

Komentar