Pilotnya Diusir, Turki Tuduh AS Ingkari Semangat NATO

Kamis, 13/06/2019 06:20 WIB
Pilot F-35 Turki yang berlatih terbang di AS (Foto: Hürriyet Daily News)

Pilot F-35 Turki yang berlatih terbang di AS (Foto: Hürriyet Daily News)

Turki, law-justice.co - Turki mengecam sepucuk surat dari Washington mengenai penarikan program jet tempur F-35 yang akan diikuti para pilotnya dan menuduh AS mengingkari semangat dan prinsip Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu, Rabu (12/6).

Penjabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat Patrick Shanahan, yang menulis surat kepada rekan sejawatnya dari Turki, Hulusi Akar, pekan lalu, menyebutkan bagaimana Turki tidak diikutsertakan dalam program F-35 jika Ankara tidak mengubah keputusan dari rencananya membeli sistem pertahanan peluru kendali S-400 buatan Rusia.

Akar, yang dikutip oleh kementeriannya dalam satu pernyataan, mengatakan Ankara sedang menyiapkan jawaban terhadap surat tersebut dan akan dikirim ke AS dalam beberapa hari ke depan.

Ia menambahkan ingin berbicara dengan Shanahan lewat telepon dan mereka akan bertemu pada pertemuan NATO pada akhir bulan ini. "Kami akan buat (pertemuan) dalam kontak-kontak itu, apakah melalui surat elektronik atau pertemuan pribadi. semua topik akan dibahas dan kami akan terus terbuka dan menyampaikan secara jelas... pandangan kami. Kami akan terus dengan sikap yang sama."

Titik utama dari ketidaksepakatan antara kedua sekutu NATO itu ialah AS sudah mendesak Turki agar menghentikan pembelian sistem pertahanan peluru kendali S-400 itu, dengan menyatakan sistem tersebut akan mempengaruhi pembelian dan program F-35.

Turki telah berulang-ulang menyatakan pembelian sistem rudal tersebut "sudah disepakati". Sebagaimana yang dilansir dari Antara, Ankara telah mengusulkan kedua sekutu itu membentuk sebuah kelompok kerja untuk menilai dampak tersebut tapi mengatakan pihaknya masih harus mendengar dari Washington.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar