Teror Bom Kartasura

Polisi Ungkap Keterkaitan RA dengan Pelaku Teror Lain

Jum'at, 07/06/2019 22:23 WIB
Aksi bom bunuh diri menyerang pos polisi milik Polsek Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6). (Foto: tempo.co)

Aksi bom bunuh diri menyerang pos polisi milik Polsek Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6). (Foto: tempo.co)

Jakarta, law-justice.co - Pelaku bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah mengaku berhubungan dengan teroris lain yang berstatus lone wolf. Keterangan itu diperoleh ketika pihak kepolisian meminta keterangan kepada sang berlaku, berinisial RA yang sudah berangsur membaik setelah terluka parah akibat aksinya sendiri pada Senin (3/6) malam.

"Memang dia tidak terafiliasi dengan kelompok teroris yang terstruktur, tapi dia berkomunikasi dengan sleeping cell yang lain, itu (yang) sedang didalami," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/6).

Dari hasil pemeriksaan itu, aparat juga mendapatkan informasi bahwa hubungan antara dua pelaku teror itu terkait dengan berbagai permasalahan. Salah satunya terkait  pengetahuan dan pengalaman tentang perakitan bom. RA sendiri mengaku mempelajari cara membuat bom secara mandiri dan mendapat informasi dari internet.

Selain itu, menurut pengakuan pelaku bom bunuh diri itu, ia juga membuka jalan bagi rekannya itu untuk berhubungan langsung dengan kelompok ISIS. Hal itu dilakukan melalui media sosial, khususnya menggunakan akun Facebook pribadi milik RA.

"Dia membaiat diri dengan akun Fb-nya langsung ke ISIS. Sedang didalami jaringan komunikasi pelaku di akun FB," katanya Brigjen Dedi.

Namun sampai saat ini pihak kepolisian masih kesulitan untuk memeriksa gawai milik RA. Pasalnya, ponsel itu telah sengaja dirusak oleh yang bersangkutan sehingga petugas di laboratorium digital forensik belum bisa mengakses data penting di dalam perangkat elektronik itu. (antara)

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar