Usai Salat Ied, Para Uskup Temui Tokoh Agama dan Pemerintahan
Uskup Mgr Petrus Boddeng Timan bersama rombongan beprose bersama Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor pada hari Lebaran pertama (asianews)
law-justice.co - Sejumlah uskup agung di Indonesia menyambangi beberapa masjid seusai salat Idul Fitri dilangsungkan. Selain mengucapkan selamat hari Lebaran, kunjungan ini juga dilakukan untuk bertemu dan berinteraksi langsung dengan para tokoh agama dan pejabat pemerintahan setempat.
Uskup Agung Semarang, Mgr Robertus Rubiyatmoko bersama rombongan mendatangi Masjid Agung Semarang, Rabu (/5/6) pagi . Kedatangan mereka untuk menemui imam masjid setempat, K.H Budi Harjono dan beberapa ulama lain. Kedatangan rombongan itu sempat mengagetkan sang imam masjid,yang langsung menyambutnya dengan hangat.
“Dalam kecintaan yang sama terhadap bangsa, kami menemukan Tuhan yang sama yang menciptakan kita,” ujar Uskup Agung itu ketika mengunjungi Masjid Agung Semarang.
Dua pimpinan umat Katolik dari dua keuskupan berbeda juga mengunjungi perwakilan pemerintah setempat pada hari Idul Fitri. Bila Uskup Banjarmasin, Mgr Petrus Boddeng Timan mendatangi Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, maka Mgr, Petrus Canisius Mandagi dari Keusukupan Ambonia (Maluku) bersama perwakilan organisasi lintas agama datang ke rumah dinas Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler untuk mengucapkan selamat hari raya Lebaran.
Sementara, sejumlah kaum muda Katolik di Wates, Kulon Progo, Yogjakarta tampak hadir di alun-alun. Mereka bertugas untuk menjaga keamanan di lokasi yang menjadi tempat penyelenggaraan salat Idul Fitri. Tak hanya berjaga, mereka juga menebarkan semangant toleransi yang ditunjukkan dengan mengenakan kaos bertuliskan “Saya adalah temanmu”
Salah satu perwakilan kaum muda Katolik mengatakan aksi itu menyiratkan pesan solidaritas untuk terus menjaga hubungan baik dengan umat Islam. Aksi ini juga merupakan balas terhadap kaum Muslim yang kerap membantu mereka untuk berjaga di kompleks gereja ketika hari Natal tiba.
Insitiatif ini tak hanya dilakoni umat Katolik, tetapi juga para pemeluk Protestan, Budha, dan Hindu. Isnu Hardoyo, salah seorang perwakilan kelompok yang terdiri dari 15 orang itu mengatakan, selama hari raya Umat Katolik, umat Muslim selalu menolong kami. Hal itu pula yang kami lakukan sekarang. Semoga aksi-aksi semacam ini semakin banyak dilakukan di masa depan. (asianews)
Komentar