Balas Penembakan di Gunung Hermon, Israel Serang Suriah

Senin, 03/06/2019 09:35 WIB
Satu Pesawat Tempur Israel Jatuh Ditembak Militer Suriah (top list)

Satu Pesawat Tempur Israel Jatuh Ditembak Militer Suriah (top list)

[INTRO]

Serangan roket Suriah ke Gunung Hermon Dataran Tinggi Golan yang diduki Israel membuatnya geram. Untuk membalas aksi itu militer Israel langsung membalas dengan menyerang Suriah. Militer Israel menyerang dua pasukan bagian meriam Suriah, sejumlah pos pengamatan dan intelijen di Dataran Tinggi Golan, dan pasukan pertahanan udara SA-2.

"Selama serangan, sistem pertahanan udara Israel diaktifkan karena penembakan pesawat Suriah. Tidak ada roket yang meledak di Israel," demikian pernyataan yang dilansir CNN Indonesia dari AFP.

Diketahui, pada Sabtu (1/6/2019) malam, dua roket ditembakkan dari Suriah. Militer menyatakan salah satunya jatuh di wilayah Israel.

Sementara, dalam pernyataan lain, militer juga mengatakan bahwa mereka meminta rezim Suriah bertanggung jawab atas setiap tindakan yang diambil terhadap Israel.

Menurut laporan kantor berita SANA, pertahanan anti-pesawat tentara Suriah diaktifkan Minggu (2/6/2019) terhadap "rudal musuh" yang ditembakkan dari Israel di posisi di barat daya Damaskus.

The Britain-based Syrian Observatory for Human Rights yang berpusat di Inggris mengatakan "gudang dan posisi" di wilayah Kesswa, tempat pasukan Suriah dan Iran serta pejuang Hizbullah Libanon yang bersekutu dengan Damaskus ditempatkan telah menjadi sasaran.

Sementara, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dirinya telah memerintahkan serangan ke Suriah.

"Kami tidak akan menghentikan tembakan di wilayah kami, dan menanggapi dengan paksa setiap agresi terhadap kami," katanya.

Hingga kini, Israel telah melakukan ratusan serangan udara ke Suriah, mereka terutama menargetkan Iran dan Hezbollah.

Israel mengatakan mereka bertekad untuk mencegah musuh bebuyutannya dari Iran mengembangkan dirinya secara militer di Suriah, di mana Teheran mendukung Presiden Bashar al-Assad yang dalam perang delapan tahun negara itu telah menewaskan lebih dari 370 ribu orang.

Negara Yahudi itu menegaskan bahwa mereka memiliki hak untuk terus menargetkan posisi di Suriah yang dipegang oleh Iran dan sekutu Libanonnya Hizbullah.

Pada 27 Mei, Suriah mengatakan Israel melakukan serangan rudal di Quneitra, dalam apa yang dikatakan tentara Israel sebagai pembalasan atas tembakan anti-pesawat yang menargetkan salah satu jet tempurnya.

Menurut SANA, pasukan pertahanan udara Suriah dicegat proyektil yang datang dari Israel, sehingga menyebabkan beberapa pesawat terjatuh pada 17 Mei.

Provinsi Quneitra di Suriah mencakup Dataran Tinggi Golan, yang sebagian besar ditempati dan dianeksasi oleh Israel.

Pada Januari, Israel mengenai posisi Iran di Suriah dan mengatakan itu sebagai tanggapan atas serangan rudal Iran dari negara yang dilanda perang. Menurut Observatory, 21 orang, terutama Iran, terbunuh dalam serangan ini.

Serangan terbaru yang dilaporkan itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di wilayah antara Iran dan Amerika Serikat.

Kebuntuan itu telah memanas sejak Amerika Serikat pada tahun lalu menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang dicapai Iran dengan negara-negara besar dunia.

Dalam beberapa pekan terakhir AS menuduh Iran melakukan ancaman dan mengerahkan kelompok kapal induk dan pembom B-52 ke Teluk.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar