Trofi Copa del Rey Kini Milik Valencia

Minggu, 26/05/2019 05:09 WIB
kapten Valencia Daniel Parejo mengangkat trofi Copa del Rey (Foto: Marca)

kapten Valencia Daniel Parejo mengangkat trofi Copa del Rey (Foto: Marca)

law-justice.co - Satu gol dari Lionel Messi tidak cukup untuk membawa Barcelona mempertahankan gelar Copa del Rey, yang sudah empat tahun terakhir mereka miliki. Valencia mencuri trofi yang sudah 10 tahun hilang.

Barcelona pada akhirnya hanya memiliki satu gelar di akhir musim. Target treble Winner meleset. Di Liga Champions mereka tampak digjaya, sebelum dihajar Liverpool dengan come back epik di Anfield. Begitu pula di Copa del Rey, tim Catalan bahkan mampu menyingkirkan rival abadi mereka, Real Madrid, di babak semi final.

Namun kegagalan di Liga Champions sepertinya sangat mempengaruhi ritem bermain anak asuh Ernesto Valverde. Cidera beberapa pemain pilar seperti kiper Marc Andre Ter Stegen, Luis Suarez, dan Ousmane Dembele memperparah kedalaman skuat.

Bermain di stadion Benito Villamarin melawan Valencia, Valverde menerapkan formasi 4-4-2. Lionel Messi didorong ke tengah bersama Philippe Coutinho. Alih-alih menurunkan Malcom, pelatih Spanyol itu memilih untuk memainkan Sergi Roberto dan Nelson Smaedo secara bersamaan.

Strategi itu gagal memompa lini serang Barcelona yang hanya dimotori oleh Messi seorang. Coutinho di sisi kiri tidak banyak membantu.

Valencia mencuri dua gol pada babak pertama, lewat aksi Kevin Gameiro (21’) dan Rodrigo Moreno (33’). Tertinggal dua gol tidak lantas membuat Valverde mengganti beberapa pemainnya untuk membantu lini serang.

Baru pada babak kedua gelandang Arturo Vidal dan Malcon masuk, menggantikan Samedo dan Arthur Melo. Masuknya Malcom memberi warna, karena ia berkali-kali merepotkan barisan pertahanan Valencia.

Barcelona akhirnya mampu membobol gawang Valencia, berkat kesempatan tendangan sudut yang dilakukan oleh Malcom. Bek Clement Lenglet menyundul bola, tetap mampu ditepis oleh penjaga gawang Valencia, Jaume.

Lionel Messi tanpa diduga lepas dari posisi offside, dan menyambar bola pada menit ke-73.  

Berhasil mencetak satu gol membuat secercah harapan bagi Barcelona. Tapi mereka kekurangan gelandang kreatif. Praktis, hanya Messi dan Malcom yang berkali-kali merepotkan Valencia, membuat situasi yang mengkhawatirkan bagi suporter Los Che.

Skor akhir 2-1 cukup untuk mengangkat trofi yang terkahir kali mereka raih pada 2008, sekaligus mengakhiri puasa gelar yang sudah 10 tahun dirasakan oleh Valencia. Mereka sempat mencoba di Liga Europa, tapi disingkirkan oleh Arsenal di semi final.

Kekalahan Barcelona menjadi catatan bagi Valverde. Baru saja beberapa hari yang lalu ia mendapat dukungan penuh dari presiden Josep Maria Bartomeu. Kini gelombang protes dan tuntutan ganti pelatih kembali mencuat. Pelatih 55 tahun itu dianggap minim strategi, permainannnya monoton dan mudah ditebak.

Para fans Barcelona masih ingat bagaimana mereka tersingkir di liga Champions dengan cara yang menyakitkan, dua tahun terakhir. Tahun lalu, mereka disingkirkan AS Roma, padahal sudah sempat menang 4-1 di leg pertama. Tahun ini terulang kembali, sudah menang 3-0 di Camp Nou, tapi dihajar 4-0 oleh Liverpool di Anfield.

(Januardi Husin\Reko Alum)

Share:




Berita Terkait

Komentar