Tak Reaktif Saat Kerusuhan,Tim Prabowo Usul Komnas HAM Dibubarkan

Minggu, 26/05/2019 08:35 WIB
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade

Jakarta, law-justice.co - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dinilai tak bereaksi saat berjatuhannya korban kerusuhan 22 Mei 2019 kemarin. Oleh karena itu, Tim dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengusulkan lembaga yang saat ini dipimpin oleh Ahmad Taufan Damanik itu untuk dibubarkan.

"Komnas HAM terindikasi diam seribu bahasa. Saya akan usulkan nanti di DPR, kalau di Komnas HAM mandul kita bubarkan saja,"kata juru bicara BPN Andre Rosiade dalam diskusi bertajuk "MK Adalah Koentji" di D`Consulate Lounge, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (25/5/2019) seperti ditulis Suara.com.

Selainmengkritik Komnas HAM, Politikus Gerindra tersebut juga menyinggung Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tidak menyampaikan rasa duka citanya kepada seluruh korban dari aksi kerusuhan itu.

"Kita belum mendengar pak Jokowi berbela sungkawa terhadap 8 orang tewas dan ratusan orang terluka," kata Andre.

Menurutnya, Komnas HAM seharusnya ikut bertanggung jawab atas meninggalnya 8 orang serta ratusan orang terluka. Andre melihat seharusnya Komnas HAM melakukan investigasi atas banyaknya korban akibat kerusuhan yang terjadi.

"Apa gunanya anda sebagai komisi nasional Hak Asasi Manusia, tapi anda mandul! 8 orang tewas, ratusan orang terluka. Ini harus diinvestigasi oleh Komnas HAM jangan sebagai lembaga yang duduk diam saja terima gaji buta dari rakyat," tandasnya.

Untuk diketahui, Data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta per Rabu (23/5/2019) pukul 11.00 WIB menyebutkan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 8 orang dan luka-luka mencapai angka 737 orang pada aksi kericuhan dari tanggal 21-23 Mei kemarin.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar