Mau Bangunkan Warga Sahur, Rayhan Tewas Ditembak Polisi

Sabtu, 25/05/2019 17:53 WIB
Muhamad Reyhan, Pelajar SMP Korban Penganiayaan Brutal Aparat (Ist)

Muhamad Reyhan, Pelajar SMP Korban Penganiayaan Brutal Aparat (Ist)

Jakarta, law-justice.co - Sebanyak 8 orang tewas kena peluru saat bentrok dengan Brimob di sejumlah titik di Jakarta pada 21-22 Mei lalu. Salah satu korban meninggal dunia adalah Muhammad Reyhan Fajari (16), warga Jalan Petamburan 5, RT 010/05, Tanah Abang, Jakarta Pusat tewas ditembak aparat.

Rayhan menghembuskan nafas terakhir setelah sempat mendapatkan perawatan medis di RSAL Mintohardjo. Tragis, Rayhan menjadi korban saat hendak membangunkan sahur warga sekitar.

Alif Adilah (16), sepupu korban menuturkan, pada tanggal 22 Mei dini hari, Rayhan dan rekan-rekan remaja masjid seperti biasa berkumpul untuk bersiap keliling membangunkan warga sahur.

Saat Rayhan dan teman-temannya akan mulai membangunkan sahur, terlihat di Jalan KS Tubun sedang ada bentrokan antara aparat dengan massa. Ia pun mengecek dan sempat meminta odol karena efek gas air mata menyebar ke Jalan Petamburan 5.

"Karena ricuh begitu, Rayhan mengecek ke sana. Rayhan sempat melihat aparat bersenjata di atas salah satu bangunan. Dia juga bilang sama teman-temannya untuk berhati-hati," ujar Alif yang ditemui di kediamannya, Jalan Petamburan 5 RT 10/05, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (24/5/2019).

Tak lama berselang, teman Rayhan bernama Fahmi mendengar letupan tembakan dan seketika itu juga Rayhan terjatuh. "Rayhan jatuh dan pingsan dengan posisi dahi berdarah. Karena panik, Fahmi yang menggotong Rayhan ke masjid untuk dievakuasi," terangnya.

Sebagaimana yang dilansir dari Sindonews.com, kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Dari informasi yang didapat, korban lainnya pun dievakuasi ke masjid yang sama. Setelah dievakuasi ke masjid, keluarga Rayhan akhirnya membawanya ke RSAL Mintohardjo untuk mendapatkan perawatan medis.

"Pas pukul 06.30 dapat kabar dia sudah enggak ada (meninggal dunia). Sempat diautopsi di RS Polri Kramat Jati tapi keluarga enggak dikasih tahu hasilnya seperti apa. Sorenya pukul 17.30 dibawa ke Jatiluhur, Purwakarta untuk dimakamkan pukul 22.30 WIB," pungkasnya. (Sindonews)

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar