Murka karena Limbah, Filipina Tarik Pulang Diplomat dari Kanada

Kamis, 16/05/2019 17:11 WIB
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (Foto: Tribun)

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (Foto: Tribun)

Filipina, law-justice.co - Filipina menarik pulang diplomat tinggi mereka yang berada di Kanada setelah Ottawa melewati batas waktu membawa kembali 69 kontainer berisi limbah dan menyebabkan Presiden Duterte murka, Kamis (16/5).

Ini menjadi langkah terbaru dalam perselisihan panjang yang dipicu oleh ancaman Presiden Filipina.

Bulan lalu Presiden Rodrigo Duterte mengancam Kanada untuk "berduel". Pihaknya juga mengatakan secara pribadi akan mengawal kontainer limbah kembali ke Kanada melalui jalur laut.

"Kami akan mempertahankan hubungan diplomatik di Kanada hingga limbah mereka dibawa ke sana," cuit Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin di akun Twitter, Kamis setelah batas waktu 15 Mei berakhir.

Locsin juga mempermasalahkan diplomat Filipina yang tidak cukup meyakinkan Kanada untuk mengambil kembali limbah tersebut. Locsin menuduh tindakan para diplomat bertolak belakang dengan presiden mereka untuk menjaga hubungan persahabatan.

Kementerian Luar Negeri Kanada tidak dapat langsung dihubungi untuk berkomentar setelah jam kerja.

Duterte, presiden berusia 74 tahun yang gemar melontarkan ancaman palsu terhadap Barat, juga mengatakan akan membuang sampah di depan Kedutaan Besar Kanada di Manila.

Kanada berpendapat sampah, yang diekspor ke Manila selama 2013 hingga 2014, merupakan transaksi komersial yang tidak mendapat dukungan dari pemerintah. Sejak itulah pihaknya menawarkan untuk membawanya kembali.

Sebagaimana yang dilansir dari Antara, kedua negara tersebut kini sedang dalam proses pengaturan pengembalian limbah.

(Muhammad Mu'alimin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar