Jika Temukan Bukti Curang

BPN Tantang Relawan Jokowi Serahkan 100 Milyar

Sabtu, 04/05/2019 11:06 WIB
Koordinator Tim Relawan IT Prabowo-Sandi, Mustofa Nahrawardaya, menantang Relawan Jokowi-Ma`ruf serahkan hadiah 100 milyar rupiah untuk digunakan santunan kepada korban KPPS yang meninggal dan jatuh sakit. Pernyataan diungkap di Ruang Media Center Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (3/5).

Koordinator Tim Relawan IT Prabowo-Sandi, Mustofa Nahrawardaya, menantang Relawan Jokowi-Ma`ruf serahkan hadiah 100 milyar rupiah untuk digunakan santunan kepada korban KPPS yang meninggal dan jatuh sakit. Pernyataan diungkap di Ruang Media Center Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (3/5).

[INTRO]

Relawan Informasi dan Teknologi (IT) Prabowo-Sandi menantang relawan Jokowi-Ma`ruf yang menawarkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi uang sejumlah 100 milyar rupiah apabila menemukan bukti kecurangan Pilpres 2019.

Tantangan itu akhirnya dijawab Koordinator Tim Relawan IT Prabowo-Sandi, Mustofa Nahrawardaya, yang menyebut bahwa bukti tersebut benar adanya yang kini mereka bawa ke Bawaslu. Mustofa mengatakan, tawaran uang itu sebaiknya segera diserahkan kepada notaris sekarang juga.

"Terkait tawaran 100 milyar apabila kami dapat bukti kecurangan, ini karena secara forensik susah dibantah. Maka silakan uang 100 milyar itu diserahkan ke notaris. Dan kami akan serahkan ke korban meninggal yang 400 lebih itu, dan kami akan berikan santunan kepada yang sakit," kata Mustofa di Ruang Media Center Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat sore (3/5).

Aliansi 7 Relawan Jokowi-Ma`ruf Amin, beberapa waktu lalu berjanji akan memberikan uang Rp 100 miliar. Uang tersebut akan diberikan kepada kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang bisa membuktikan adanya kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) di Pilpres 2019.

Mustofa juga menawarkan agar jenazah korban yang meninggal diotopsi. Diberitakan sebelumnya, data yang diterima KPU hingga saat ini mencatat 400 lebih petugas KPPS meninggal dunia, serta sebanyak 3.658 petugas KPPS sakit.

"Supaya tidak ada kecurigaan. Ini jadi keprihatinan kita semua. Agar ini tidak jadi guyonan dengan menawarkan uang sejumlah apapun," imbuhnya.

(Winna Wijaya\Reko Alum)

Share:




Berita Terkait

Komentar