Wapres Venezuela Tuding Tentara dan Oposisi Lancarkan Kudeta

Rabu, 01/05/2019 08:09 WIB
Wakil Presiden Venezuela, Jorge Rodriguez (Foto: mppre)

Wakil Presiden Venezuela, Jorge Rodriguez (Foto: mppre)

Venezuela, law-justice.co - Wakil presiden Venezuela menuding ada sekelompok kecil personel militer "pengkhianat" yang berkomplot dengan pemimpin oposisi berusaha melakukan kudeta, kata wakil presiden negeri itu pada Selasa (30/4).

Jorge Rodriguez mengatakan sekelompok tentara mengambil posisi di Jalan Altamira, yang berada di dekat pangkalan udara militer La Carlota, untuk memberontak melawan Undang-Undang Dasar dan kedamaian negeri tersebut.

"Kami menyeru rakyat agar tetap siaga tinggi, bersama dengan Angkatan Bersenjata Nasional Bolivaria, yang jaya, untuk mengalahkan upaya kudeta dan memelihara perdamaian," kata Rodriguez, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.

Pernyataan Rodriguez dikeluarkan setelah pemimpin oposisi Juan Guaido menyiarkan video yang berisi seruannya bagi pemberontakan bersama sekelompok tentara.

Diosdado Cabello, Kepala Masjid Konstituensi Nasional, juga menyeru rakyat dan militer agar berkumpul di sekeliling Istana Presiden guna mempertahankan Presiden Nicolas Maduro.

Sementara itu Menteri Pertahanan Vladimir Padrino Lopez mengatakan Angkatan Bersenjata Nasional Bolivaria akan terus mempertahankan Undang-Undang Dasar Nasional dan semua kesatuan militer melaporkan keadaan normal di pangkalan mereka.

Pada Selasa pagi, Guaido menyiarkan video yang berisi pertemuannya dengan satuan militer Angkatan Bersenjata Nasional dan menyerukan pemberontakan guna mengakhiri "perebutan kekuasaan" Maduro.

Ia menekankan bahwa itu adalah awal dari tahap akhir apa yang disebut Operasi Pembebasan bagi penggulingan Maduro.

"Angkatan Bersenjata Nasional telah membuat keputusan yang benar, mereka memiliki dukungan rakyat Venezuela," kata Guaido

Sebagaimana yang dilansir dari Antara, Guaido juga mengeluarkan seruan terbuka kepada semua warga agar mendukung "pasukan demokratis" dan "memulihkan kebebasan di negeri itu..

Ketegangan di Venezuela meletus ketika Guaido, yang memimpin Majelis Nasional Venezuela, mengumumkan diri sebagai Penjabat Presiden pada 23 Januari, tindakan yang didukung oleh AS dan Banyak negara Eropa serta Amerika Latin.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar