11 Kutipan Bijak Gabriel Garcia Marquez Ini Dapat Memotivasi Kamu

Minggu, 28/04/2019 19:37 WIB
(Ist)

(Ist)

[INTRO]
Dengan hasil karya besarnya seperti Cinta di Masa Kolera, dan Seratus Tahun Kesendirian, Gabriel Garcia Marquez telah menunjukkan dirinya sebagai salah satu penulis Amerika Latin terbaik akhir-akhir ini.
 
Karya-karyanya tentang realisme magis, penderitaan, dan cinta, telah mengilhami dan mencerahkan pembaca akan cara berpikir baru tentang dunia.
 
1. "Hidup bukanlah apa yang dijalani seseorang, melainkan apa yang diingatnya, dan bagaimana ia diingat untuk menceritakan kisah itu."
 
2. "Dia masih terlalu muda untuk mengetahui bahwa ingatan jantung melenyapkan yang buruk dan meningkatkan yang baik, dan bahwa berkat kecerdasan ini kita berhasil menanggung beban masa lalu."
 
3. "Katakan padanya ya. Bahkan jika Anda sekarat karena ketakutan, bahkan jika Anda menyesal kemudian, karena apa pun yang Anda lakukan, Anda akan menyesal sepanjang sisa hidup Anda jika Anda mengatakan tidak."
 
4. “Usia tidak memiliki realitas kecuali di dunia fisik. Esensi manusia adalah tahan terhadap perjalanan waktu. Kehidupan batin kita abadi, artinya roh kita tetap awet muda dan kuat seperti ketika kita sedang mekar penuh. Pikirkan cinta sebagai kondisi rahmat, bukan sarana untuk apa pun, tetapi alfa dan omega. Akhir dari dirinya sendiri. "
 
5. "Para remaja dari generasi saya, yang tamak akan kehidupan, melupakan jiwa dan raga tentang harapan mereka untuk masa depan sampai kenyataan mengajarkan mereka bahwa besok bukanlah apa yang mereka impikan, dan mereka menemukan nostalgia."
 
6. "Manfaatkan sekarang, ketika Anda masih muda, dan menderita semampu Anda, karena hal-hal ini tidak bertahan seumur hidup Anda."
 
7. "Kemudian tulisan menjadi begitu cair sehingga saya kadang-kadang merasa seolah-olah saya menulis untuk kesenangan semata-mata menceritakan sebuah kisah, yang mungkin merupakan kondisi manusia yang paling menyerupai pengangkatan."
 
8. "Seseorang tidak pernah berhenti percaya, beberapa keraguan tetap ada selamanya."
 
9. "Ketika saya berdiri dan merenungkan nasib saya dan melihat jalan di mana Anda telah menuntun saya, saya mencapai tujuan saya, karena tanpa seni saya menyerah kepada orang yang kehancuran dan akhir hidup saya."
 
10. "Keadilan tertatih-tatih, tetapi sampai di sana semua sama."
 
11. "Ingatan hati menghilangkan yang buruk dan memperbesar yang baik, dan [itu] berkat kecerdasan ini, kami berhasil menanggung beban masa lalu." 
 
Sumber: The Odissey Online

(Winna Wijaya\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar