CIA Tuding Badan Intelijen China Danai Huawei

Minggu, 21/04/2019 09:32 WIB
Merk perusahaan teknologi komunikasi China, Huawei (Foto: Reuter)

Merk perusahaan teknologi komunikasi China, Huawei (Foto: Reuter)

Amerika Serikat, law-justice.co - Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) menuding Badan Intelijen China mendanai raksasa teknologi komunikasi, Huawei pada Sabtu (20/4/2019).

Tidak hanya itu, CIA juga menuding Huawei menerima dana dari Komisi Keamanan Nasional Cina, Tentara Pembebasan Rakyat, dan cabang ketiga dari jaringan intelijen negara China. Demikian The Times mengutip salah seorang sumber.

Masih menurut The Times, CIA disebut-sebut telah membagikan laporan itu kepada badan intelijen anggota Five Eyes, yaitu Inggris, Australia, Kanda, dan Selandia Baru.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (20/4/2019), manajemen Huawei membantah tuduhan itu.

"Huawei tidak mengomentari tuduhan yang tidak mendasar yang tidak didukung oleh bukti dari sumber anonim," kata seorang perwakilan Huawei kepada The Times.


CIA dan Kementerian Luar Negeri China pun tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tuduhan tersebut.

Tuduhan itu muncul pada saat ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing masih mengemuka. Tuduhan juga muncul tatkala ada kekhawatiran AS bahwa peralatan Huawei dapat digunakan untuk mata-mata. Perusahaan mengatakan kekhawatiran itu tidak berdasar.

Pihak berwenang di Amerika Serikat menyelidiki Huawei karena dugaan pelanggaran sanksi. Meng Wanzhou, salah seorang petinggi Huawei yang juga putri dari pendiri perusahaan Ren Zhengfei, ditangkap di Kanada pada bulan Desember atas permintaan AS lantaran dituduh melakukan penipuan perbankan dan melanggar sanksi terhadap Iran.

Dia membantah melakukan kesalahan itu. Sang ayah sebelumnya mengatakan penangkapan itu "bermotif politik".

Awal pekan ini, Reuters melaporkan AS akan mendorong sekutu-sekutunya pada pertemuan di Praha, Republik Ceska, bulan depan untuk mengadopsi langkah-langkah keamanan dan kebijakan bersama. Langkah itu disebut akan membuat Huawei kesulitan untuk mendominasi jaringan telekomunikasi 5G.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar