Turki Ajak Rusia Perangi Kelompok Teror di Suriah

Selasa, 09/04/2019 15:05 WIB
Angkatan Darat Turki di Suriah (Foto: Foreign Policy)

Angkatan Darat Turki di Suriah (Foto: Foreign Policy)

Turki, law-justice.co -  Presiden Turki mengajak Rusia membersihkan pelaku teror dari Idlib, wilayah di bagian barat-laut Suriah di dekat perbatasan Turki, selasa (9/4).

"Ankara tak pernah mengizinkan (kehadiran) satu kelompok yang menimbulkan ancaman buat keutuhan wilayah Turki dan Suriah," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam satu taklimat bersama dengan timpalannya dari Rusia VladimirPutin di Kremlin, Rusia.

Ankara terus melakukan tindakan terhadap Idlib sebab itu adalah masalah "yang sensitif" buat Turki, kata Erdogan.

"Dengan dasar saling pengertian dengan Rusia, kami bertekad untuk melucuti pelaku teror yang mengancam keamanan nasional kami dari Suriah," kata Presiden Turki tersebut.

Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi, ia menekankan bahwa Idlib harus sepenuhnya bersih dari pelaku teror agar warga bisa pulang secara aman ke rumah mereka.

"Hingga kini, kami telah melakukan berbagai tindakan yang mesti kami lakukan di Idlib, dan kami akan terus melakukannya, sebab tidak mungkin mundur," katanya.

Erdogan juga mengatakan kedua negara tersebut bertekad untuk menghapuskan ancaman teror di dekat perbatasan Turki, dan menambahkan kelompok teror PKK dan YPG --cabangnya di Suriah-- menimbulkan ancaman seperti Da`esh.

Dalam lebih dari 30 tahun aksi terornya terhadap Turki, PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa-- telah bertanggung-jawab atas kematian hampir 40.000 orang, termasuk perempuan dan anak kecil. PYD/YPG adalah cabang PKK di Suriah.

"Kontak gencar dan dialog tulus Turki dan Rusia telah memiliki dampak positif pada hubungan bilateral kami," kata Erdogan.

Saat menekankan pentingnya kerja sama di sektor industri pertahanan dengan Rusia, Erdogan mengatakan Turki telah melakukan tindakan mengenai itu. Ditambahkannya, ia mengharapkan perubahan dalam perdagangan dengan menggunakan mata uang lokal sesegera mungkin.

Sebagaimana yang dilansir dari Antara, mengenai pembelian sistem pertahanan buatan Rusia S-400, Erdogan mengatakan tak satu pihak pun berharap Ankara akan mengkhianati kesepakatan tersebut, yang menjadi hak nasionalnya.

(Muhammad Mu'alimin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar