Sandi Ingin Buyback Saham Indosat, JK: Bukan Masalah Nasionalisme Saja

Selasa, 26/03/2019 19:39 WIB
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (Foto: Kabar3.com)

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (Foto: Kabar3.com)

Jakarta, law-justice.co - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jusuf Kalla menanggapi janji dari calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yang hendak membeli kembali saham Indosat dengan mengusulkan mendirikan perusahaan yang baru.

"Dalam keadaan sekarang ini kalau mau, ya, kita bikin lagi dari yang baru, dan investasi di tempat lain sehingga dapat lebih menambah tenaga kerja, lebih menambah pajak," kata JK saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/3).

Menurut JK, jika hanya beli kembali (buy back) perusahaan yang sudah ada maka hanya memindahkan kepemilikan, sedangkan investasi Indonesia sudah ada di usaha tersebut.

Dia menambahkan industri di bidang komunikasi adalah bisnis yang padat modal dengan keuntungan yang kecil. JK menjelaskan bisnis di bidang komunikasi membutuhkan investasi yang terus menerus untuk mengaplikasikan teknologi terkini.

"Ya, bukan masalah nasionalisme saja, tetapi ini kita berangkat dari pemikiran investasi yang masuk ke dalam negeri, jangan justru dikeluarkan," kata JK.

Sebelumnya, Sandiaga menyatakan akan menuntaskan rencana Presiden Joko Widodo untuk membeli kembali atau buyback saham Indosat dari Qatar Telecom, pemilik grup Ooredoo.

"Sebetulnya ide Pak Jokowi untuk buyback Indosat itu bagus. Ke depan, kita akan usahakan dan bicara dengan Qatar," ujar Sandiaga ketika ditemui di sela-sela kunjunganya di Jakarta Timur, Rabu (20/3).

Sandiaga menyebut usaha membeli kembali saham Indosat merupakan strateginya guna mengintegrasikan data-data masyarakat di Indonesia. Strategi tersebut, lanjutnya, dinamakan strategi big push. Menurutnya, sistem integrasi e- KTP membutuhkan data-data yang kini banyak dikuasai Indosat.

"Salah satu yang mau kita dorong kan e-KTP, tapi kita juga harus menguasai data. Kita akan bicara dengan Qatar bagaimana kolaborasi yang bisa dilakukan agar Indonesia punya kedaulatan data," ujar Sandiaga.

(Marselinus Gual\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar