Riset LD FEB UI: Mitra GOJEK Sumbang Rp 44,2 Triliun ke Perekonomian

Sabtu, 23/03/2019 15:11 WIB
Kantor Gojek di Kemang (foto: tribunnews)

Kantor Gojek di Kemang (foto: tribunnews)

law-justice.co - Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) merilis hasil riset terbarunya yang bertajuk “Dampak GOJEK terhadap Perekonomian Indonesia pada Tahun 2018.” Hasilnya menunjukkan bahwa kontribusi mitra GOJEK dari empat layanan (layanan roda-dua GO-RIDE, roda-empat GO-CAR, GO-FOOD, dan GO-LIFE) kepada perekonomian Indonesia mencapai Rp 44,2 triliun.

Sepanjang tahun lalu, kontribusi penghasilan mitra pengemudi GoRide mencapai Rp 16,5 triliun, dan pengemudi GoCar sebesar Rp 8,5 trilun. Sementara itu, penghasilan mitra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) GoFood sebesar Rp 18 triliun, dan mitra layanan GoLife termasuk GoClean dan GoMassage sebesar Rp 1,2 triliun. Pada survei sebelumnya, LD FEB UI mencatat kontribusi mitra GoRide dan GoFood di 2017 tercatat sebesar Rp 15,1 triliun.

Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K. Walandouw dalam rilis yang diterima Law-Justice.co menjelaskan bahwa kontribusi yang semakin besar dari GOJEK menunjukkan teknologi mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. “GOJEK sebagai pemain utama industri teknologi di Indonesia telah menunjukkan kemampuan inovasi teknologinya untuk memperluas peluang penghasilan,” ujarnya.

Hasil riset juga menunjukkan tingkat optimisme yang tinggi terhadap kemitraan bersama GOJEK. Hal ini tercermin dari respons para mitra yang merasa yakin dapat menghidupi keluarga dengan layak semenjak bergabung sebagai mitra.

Paksi menuturkan, rata-rata penghasilan mitra ojek online berada di atas Upah Minimal Kabupaten/Kota (UMK) usai menjadi mitra. Misalnya untuk wilayah Jabodetabek rata-rata penghasilan mitra pengemudi menjadi Rp 4,9 juta per bulan. Sedangkan di luar Jabodetabek rata-rata menghasilkan Rp 3,8 juta per bulan. Tercatat, penghasilan rata-rata mitra pengemudi GoRide meningkat 45 % dan pengeluaran rata-rata naik 25 % setelah bergabung dengan Gojek. Sementara, penghasilan rata-rata mitra pengemudi GoCar meningkat 42% dan pengeluaran rata-rata naik 32 % setelah bergabung dengan Gojek.

Riset ini juga menunjukkan ada tiga manfaat utama yang dirasakan para mitra pengemudi di GOJEK, yakni mereka bisa mengatur waktu kerja, membiayai keluarga, dan memiliki waktu lebih bersama keluarga.

Kemudian pada layanan GoFood, Paksi mengatakan bahwa 93 % mitra UMKM mengalami peningkatan volume transaksi dan 55% mitra mengaku mendapatkan peningkatan klasifikasi omzet setelah bergabung dengan GoFood. Kontribusi mitra UMKM GoFood tahun 2018 naik hampir tiga kali lipat dibanding tahun 2017.

Peningkatan volume dan omzet bisnis memacu mitra UMKM untuk terus mengembangkan usahanya. Hal ini ditunjukkan dari 85% responden yang menginvestasikan kembali pendapatannya ke dalam usaha mereka

Paksi juga menambahkan, layanan GoLife telah mendorong partisipasi perempuan di ekonomi digital dan mendukung mereka semakin mandiri.

“Lebih dari 70 % mitra GoLife adalah perempuan dan hampir 50 % dari mereka merupakan tulang punggung keluarga,” ujarnya. Penghasilan mereka meningkat sebesar Rp 82 % sejak bergabung dengan GoLife.

Riset ini dilakukan pada November 2018 sampai Januari 2019 dengan total 6.732 responden mitra Gojek serta margin of error di bawah 3,5 %. Responden survei merupakan mitra Gojek yang aktif dalam tiga bulan terakhir di sembilan kota, yakni Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Balikpapan, Makassar, dan Palembang.

(Rin Hindryati\Rin Hindryati)

Share:




Berita Terkait

Komentar