Rommy Seret Gubernur Jatim Khofifah, Ini Tanggapan KPK

Jum'at, 22/03/2019 16:11 WIB
Anggota DPR yang juga eks Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) menyeret nama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (Foto: Tribun)

Anggota DPR yang juga eks Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) menyeret nama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (Foto: Tribun)

Jakarta, law-justice.co - Mantan Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) menyeret nama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan seorang kiai. Kedua orang itu diklaim Rommy menyampaikan kompetensi Haris Hasanuddin yang mengikuti seleksi jabatan Kakanwil Kemenag Jatim.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menanggapi pengakuan Rommy tersebut.

"Saya tidak tahu persis siapa nama-nama yang disebut tadi. Kalau menyebut nama itu kan sudah sering orang-orang yang keluar dari proses pemeriksaan kemudian menyebut nama siapa saja. Bagi KPK yang paling penting adalah apakah ada pihak-pihak tertentu yang disebut di ruang pemeriksaan dituangkan dalam berita acara dan dilihat apakah informasi itu didukung dan sesuai dengan bukti-bukti yang lain," ujar Febri kepada wartawan di gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).

Febri mengatakan, KPK pasti akan menindaklanjuti informasi yang diberikan termasuk dalam penanganan perkara.

"Bila informasi terkait penanganan perkara tanpa didukung bukti, kalau ternyata informasinya berdiri sendiri, maka mungkin saja tidak relevan secara hukum. Tapi kalau informasi yang disampaikan itu didukung atau berkesesuaian dengan bukti lain bisa kita cermati lebih lanjut. Memang yang paling penting saat ini adalah proses ini diletakkan sebagai proses hukum. Jadi agar semuanya bisa diuji dengan alat bukti yang ada," papar dia.

Sebagaimana yang dilansir dari Detik, Romahurmuziy mengaku meneruskan aspirasi soal kelayakan Haris Hasanuddin yang mengikuti seleksi sebagai Kakanwil Kemenag Jatim.

Meski meneruskan aspirasi, Rommy mengatakan tidak pernah mengintervensi proses seleksi pejabat pimpinan tinggi di Kemenag. Rommy menegaskan tak punya kewenangan mencampuri seleksi pejabat di Kemenag.

"Tapi bahwa meneruskan aspirasi , apa yang saya teruskan bukan main-main. Contoh Haris memang dari awal menerima aspirasi dari ulama seorang Kiai Asep Saifudin Halim adalah pimpinan pondok pesantren dan kemudian Bu Khofifah, beliau gubernur terpilih, jelas mengatakan `Mas Rommy percaya lah dengan Haris karena orang kerja bagus`, sebagai gubernur terpilih beliau mengatakan kalau Mas Haris sudah kenal kinerjanya sehingga ke depan sinergi dengan Pemprov akan lebih baik," ujar Rommy.

(Muhammad Mu'alimin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar