Pemerintah Harus Belajar dari Petani Baduy Soal Ketahanan Pangan

Minggu, 11/03/2018 21:49 WIB
Seorang warga Baduy Luar sedang  Mengambil Padi dari  dalam lumbung (ist)

Seorang warga Baduy Luar sedang Mengambil Padi dari dalam lumbung (ist)

Lebak, Banten, law-justice.co - Ketika pemerintah memilih untuk mengimpor 500 ton beras untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, para petani Baduy yang bermukim di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Banten justru bersiap untuk memanen padi yang cukup memenuhi kebutuhan suku yang dianggap terasing ini selama beberapa  tahun ke depan.

Dalam waktu dekat, mereka akan segera mengadakan selamatan karena tanaman padi tumbuh subur dan siap untuk dipanen. "Panen padi huma memastikan kami n dua tahun ke depan tidak membeli beras di pasar," kata seorang petani bernama Ayah Pulung (65), Minggu (11/3) seperti dikutip dari Antara.

Sementara petani lain Santa (45) mengatakan dirinya cukup senang melihat tanaman padi huma tumbuh subur tanpa serangan hama dibandingkan tahun lalu gagal panen. Diperkirakan tanaman padi huma bisa dipanen April mendatang karena sudah berlangsung enam bulan setelah tanam.

Panen padi huma seluas 2,5 hektare yang ditanam di areal Perum Perhutani Kecamatan Gunungkencana. Pihaknya kini menggelar selamatan atas tanaman padi huma tumbuh subur dan bisa dipanen. Panen padi huma itu tidak dijual, melainkan disimpan di lumbung pangan atau rumah leuit. "Kami berharap panen padi huma bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga," katanya.

Begitu juga Panja (50) seorang petani Baduy warga Kadu Ketug Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak mengaku panen padi huma tahun ini cukup bagus karena didukung curah hujan. Kemungkinan panen padi huma bisa mencapai 50 karung dan bisa memenuhi kebutuhan pangan selama setahun. "Kami selain menanam padi huma juga menanam budi daya umbi-umbian, pisang dan jagung," ujarnya lagi .

Kepala adat yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Saija mengatakan saat ini masyarakat Baduy belum pernah mengalami kerawanan pangan karena setiap panen padi huma disimpan di lumbung-lumbung pangan atau leuit.

Saat ini, jumlah lumbung pangan tercatat 405 lumbung dan setiap lumbung dapat menampung gabah antara empat sampai lima ton. Di samping itu juga masyarakat Baduy menerima program beras untuk masyarakat sejahtera atau rastra.

Karena itu, masyarakat Baduy yang berpenduduk 11.620 jiwa dan terdiri dari laki-laki 5.870 jiwa dan perempuan 5.570 jiwa terpenuhi ketersedian pangan. "Kami terus mengembangkan bercocok tanam padi huma untuk mempertahankan kemandirian pangan. Penanaman padi huma itu dilakukan setiap setahun sekali dengan masa panen selama enam bulan," katanya.

(Teguh Vicky Andrew\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar