Korupsi CSR BI, KPK Segera Tetapkan Tersangka

Muka gedung Bank Indonesia di Jakarta. Foto Dok. BI
Jakarta, law-justice.co - Pengusutan kasus korupsi penyaluran dana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) Bank Indonesia yang dilakoni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal masuk tahap ekspos gelar perkara atau dengan kata lain akan mengungkapkan siapa tersangka bancakan.
"Dalam waktu dekat akan kami tetapkan tersangkanya," ujar Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu, (6/7/2025) mengutip Antara.
Asep lantas meminta kepada masyarakat untuk menunggu pengumuman tersangka dalam kasus dugaan korupsi penyaluran dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) tersebut.
KPK saat ini masih melakukan penyidikan kasus dugaan korupsi dalam penyaluran dana program CSR Bank Indonesia.
Penyidik KPK telah menggeledah dua lokasi yang diduga menyimpan alat bukti terkait dengan perkara tersebut.
Dua lokasi tersebut adalah Gedung Bank Indonesia di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, yang digeledah pada tanggal 16 Desember 2024 dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan yang digeledah pada tanggal 19 Desember 2024.
KPK juga telah menggeledah rumah anggota DPR RI Heri Gunawan dan telah memeriksa anggota DPR RI Satori terkait dengan penyidikan kasus dugaan korupsi dana CSR tersebut.
Wakil Ketua KPK periode sebelumnya, Alexander Marwata sempat mengatakan, terdapat yayasan yang diduga kuat sebagai alat korupsi. Yayasan itu dikendalikan orang yang menjadi calon tersangka kasus ini. Sebelum diterima oleh penerima manfaat atau dibikin fasilitas untuk kepentingan publik, uang bantuan dari BI itu lebih dulu masuk ke yayasan. Dari sana, sebagian uang diduga dibancak demi kepentingan pribadi. “Yayasan hanya alat untuk menerima dana CSR,” kata Alex.
Adapun relasi BI dan Yayasan Giri Raharja tampak cukup erat, seiring banyaknya kegiatan bersama. Relasi mulai terbangun sejak Heri Gunawan mengisi kursi anggota komisi XI DPR. Yayasan itu tercatat berdiri sebelum medio 2000-an. Hingga 2021, Maman Suparman berstatus sebagai ketua yayasan, sebelum akhirnya digantikan karena Maman wafat pada tahun tersebut. Hingga ujung usianya, Maman juga tercatat sebagai Dewan Penasihat DPC Partai Gerindra, Kabupaten Sukabumi. Di partai besutan Prabowo itu, Maman bukan orang sembarang. Dia disebut-sebut menjadi satu di antara pendiri Gerindra pada 2008 silam.
Kini, operasional yayasan diteruskan Heri Gunawan, yang merupakan anak Maman Suparman. Heri berulang kali terlibat dalam acara seremonial bantuan BI di Sukabumi. Seperti saat BI mengeluarkan CSR di Desa Wisata Hanjeli pada Januari 2023. Waktu itu BI membantu pengembangan UMKM dan pembangunan pendopo di desa. Heri juga terlibat sebagai narasumber dalam sejumlah seminar BI terkait literasi keuangan. Pun sebaliknya, dia kerap menggandeng BI untuk sejumlah acara saat masa reses. Dalam setiap acara, logo BI dan Rumah Aspirasi Heri Gunawan terpampang di poster kegiatan.
Yoyo Hendrayana mengatakan, Rumah Aspirasi Heri Gunawan menjadi perantara antara Yayasan Giri Raharja dan BI. Pengurus DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi itu bilang dana CSR BI bisa keluar setelah adanya pengajuan proposal. Pengurus Rumah Aspirasi yang bertugas membuat dan mengajukan proposal itu. Yoyo yang juga berstatus pengurus mengklaim muatan proposal berdasar aspirasi warga setempat. “Lalu dananya turun ke yayasan (Giri Raharja),” kata Yoyo saat ditemui di Rumah Aspirasi Heri Gunawan, Rabu (25/9/2024).
Turunnya dana CSR BI ke yayasan, kata Yoyo, juga beberapa kali tanpa pengajuan proposal. Klaimnya, dana itu kemudian disalurkan ke penerima manfaat atau warga. Namun ada skala prioritas penerima yang bergantung pada pilihan politik. “Untuk penyalurannya ya kami ngulang sambung juga. Ketika ada dana CSR, kami prioritaskan ke daerah yang jadi basis suara kami. Kami lebih ke penguatan konstituen,” ujar Yoyo.
Yoyo tak mengingat jumlah proposal CSR yang diajukan ke BI dan berapa banyak bantuan BI selama ini karena alasan saking banyaknya. Yang jelas, melalui Yayasan Giri Raharja, BI mengucurkan bantuan sembako, pembuatan MCK, fasilitas publik hingga bantuan unit ambulans. Untuk yang terakhir disebut, lebih dari 4 unit ambulans terparkir di halaman Rumah Aspirasi. Meski bantuan CSR, semua ambulans ditempel atribut Gerindra dan Heri Gunawan. Tidak terlihat logo BI dalam ambulans itu sebagai penanda bentuk bantuan. “Ambulans dikasih BI juga tujuannya untuk di dapil,” ucap Yoyo.
Komentar