Trump : Putin Ingin Terus Membunuh, Isyaratkan Perketat Sanksi Rusia

Presiden AS DOnald Trump umumkan pihaknya telah melakukan serangan bom ke fasilitas nuklir milik Iran. Serangan in soantak menuai kecaman dari masyarakat dunia, termasuk Indonesia. (Reuters via CNN Indonesia)
Trump, seperti dilansir AFP, Sabtu (5/7/2025), juga mengisyaratkan Washington akan memperketat sanksi-sanksi untuk Moskow.
"Ini situasi yang sangat sulit. Saya mengatakan kepada Anda bahwa saya sangat tidak senang dengan percakapan telepon saya dengan Presiden Putin. Dia ingin bertindak lebih jauh, terus membunuh orang-orang, itu tidak baik," ucap Trump saat berbicara kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One.
Trump kemudian mengisyaratkan bahwa dirinya mungkin akhirnya siap untuk memperketat sanksi-sanksi terhadap Rusia, setelah menahan diri selama enam bulan terakhir saat dia berupaya keras membujuk Putin untuk mengakhiri perang.
"Kami berbicara banyak soal sanksi. Dia memahami bahwa sanksi itu mungkin akan terjadi," beber Trump.
Dalam pernyataannya, Trump menambahkan bahwa dirinya juga melakukan percakapan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (4/7), yang disebutnya sebagai "panggilan telepon yang sangat strategis".
Pembicaraan via telepon antara Trump dan Zelensky ini dilakukan saat kekhawatiran meningkat di Ukraina tentang pengiriman bantuan militer AS.
Komentar