Depan Putin & Presiden Lain, Prabowo Bilang RI Dihadapi State Capture

Resmi, Presiden Prabowo Luncurkan BPI Danantara Hari Ini. (Biro Pers).
Jakarta, law-justice.co - Dalam forum ekonomi internasional di Rusia, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan adanya masalah laten yang dialami Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang. Persisnya, Prabowo bilang banyak kerugian negara bersumber dari patgulipat pebisnis dengan pejabat pemerintahan yang juga melibatkan aktor politik. Atau yang sering disebut state capture corruption.
"Karena di negara berkembang seperti Indonesia, ada bahaya besar yang kami sebut state capture—kolusi antara kapital besar dan pejabat pemerintahan serta elite politik," kata Prabowo saat menjadi pembicara di acara St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, Jumat (20/6), mengutip Kumparan, Sabtu (21/6).
"Kolusi ini tidak membantu mengentaskan kemiskinan atau memperluas kelas menengah," tambah dia.
Prabowo menuturkan, posisi dirinya jelas. Ia menekankan setiap negara harus punya filosofi ekonomi yang sesuai dengan budaya dan sejarahnya masing-masing.
"Saya memilih jalan kompromi: mengambil yang terbaik dari sosialisme dan kapitalisme," ucap Prabowo.
Prabowo menjelaskan, sosialisme murni sudah terbukti tidak berhasil karena terlalu utopis. Ia menyinggung banyak contoh banyak orang tidak termotivasi untuk bekerja.
"Kapitalisme murni menghasilkan ketimpangan, hanya sebagian kecil yang menikmati hasil kekayaan," kata Prabowo.
Oleh sebab itu, Prabowo menyebut dirinya memilih jalan tengah. Dirinya ingin menggunakan kreativitas kapitalisme, inovasi, inisiatif.
"Tapi kami juga perlu intervensi pemerintah untuk memberantas kemiskinan, kelaparan, dan melindungi yang lemah," ucap Prabowo.
"Karena itu, filosofi ekonomi kami bisa dirangkum dalam satu kalimat: kebaikan terbesar untuk sebanyak mungkin orang. Pemerintah harus bekerja untuk memberikan kebaikan terbesar bagi sebanyak mungkin rakyat. Dan untuk itu, kami harus punya pemerintahan yang bersih dari korupsi. Saya percaya, inilah kunci pembangunan yang cepat," ujarnya.
Komentar