BMKG: Waspada Potensi Hujan Lebat Hingga Akhir Juni

Sabtu, 21/06/2025 06:10 WIB
Cuaca Ekstrem, Waspada Potensi Hujan Lebat Hingga Akhir Juni foto : BMKG

Cuaca Ekstrem, Waspada Potensi Hujan Lebat Hingga Akhir Juni foto : BMKG

[INTRO]

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa curah hujan masih akan mengguyur berbagai wilayah Indonesia hingga penghujung Juni 2025. Fenomena atmosfer global dan regional disebut menjadi faktor utama yang memperpanjang periode hujan ini. Cuaca Ekstrem, Waspada Potensi Hujan Lebat Hingga Akhir Juni.

Dalam laporan Prospek Cuaca Mingguan untuk periode 20–26 Juni 2025, BMKG menjelaskan bahwa aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby ekuatorial, dan Kelvin wave masih aktif melintasi wilayah Indonesia. Ketiga fenomena ini berkontribusi terhadap peningkatan pembentukan awan dan intensitas hujan di sejumlah daerah.

Selain itu, intrusi udara kering dari arah selatan turut mempengaruhi dinamika atmosfer. Udara kering tersebut menyebabkan ketidakstabilan di lapisan atmosfer, terutama di wilayah yang berada di sisi depan batas intrusi, sehingga memperbesar peluang terbentuknya awan hujan.

BMKG juga mencatat anomali OLR (Outgoing Longwave Radiation) bernilai negatif di sebagian besar wilayah Indonesia. Hal ini mengindikasikan meningkatnya potensi terbentuknya awan konvektif yang berperan dalam pembentukan hujan.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, terutama di wilayah yang masih berada dalam pengaruh sistem cuaca tersebut.

 

Lebih lanjut, kehadiran Bibit siklon tropis 97S di Samudra Hindia Barat Daya Banten, dengan kecepatan angin maksimum 20 knot, tekanan Udara minimum 1008 mb dan arah pergerakan ke arah Barat - Barat Daya dapat mempengaruhi dinamika atmosfer di sekitarnya.

Sistem bibit siklon ini menyebabkan perlambatan angin (konvergensi) di Perairan Selatan Jawa Barat serta pertemuan angin (konfluensi) di Samudra Hindia Barat Daya Lampung. Sirkulasi Angin Siklonik juga terdapat di wilayah Maluku yang juga dapat meningkatkan hujan di wilayah sekitarnya

 

Hasil monitoring BMKG juga menunjukkan daerah pertemuan angin (konfluensi) di Pesisir Barat Sumatra Bagian Selatan, Laut Natuna, Laut Cina Selatan, Selat Karimata, Laut Sulu, dan Samudra Pasifik Utara Papua.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut," terang BMKG.

  

Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah daerah masih diguyur hujan dengan intensitas bervariasi.

Beberapa daerah, seperti Pulau Kalimantan, Maluku dan Papua masih didominasi oleh cuaca hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat dalam beberapa hari terakhir. Perbedaan kondisi cuaca juga terjadi di wilayah Jawa bagian Barat, dimana hujan yang turun terjadi dalam intensitas ringan hingga sedang.

Sementara itu, wilayah timur Indonesia, tepatnya sebagian wilayah Jawa bagian Timur hingga wilayah Nusa Tenggara Timur tampak kering dalam beberapa hari terakhir ini.

 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar