Jenderal Iran Diklaim Israel Tewas Ternyata Segar Bugar

Jum'at, 20/06/2025 23:37 WIB
Perang Kian Panas, Iran Tolak Koordinasi dengan Pengawas Nuklir PBB. (Istimewa).

Perang Kian Panas, Iran Tolak Koordinasi dengan Pengawas Nuklir PBB. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Iran menyebut jenderal baru yang ditunjuk jadi komandan Korps Garda Revolusi (IRGC), Ali Shadmani, masih hidup usai Israel mengeklaim dia tewas beberapa hari lalu.

Media yang dikelola IRGC Fars dan kantor berita semi pemerintahan Mehr News yang pertama kali mengungkap kondisi Shadmani, salah satu orang terdekat pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

"Saya masih hidup dan siap mengorbankan diri saya," demikian laporan yang dikaitkan dengan Shadmani seperti dikutip Times of Israel.

Media tersebut mengeklaim Shadmani sedang dalam pemulihan karena luka serius akibat serangan Israel. Namun, kondisinya stabil.

First Post juga melaporkan hal serupa dengan mengutip media Iran Tasnim News. Shadmani, dalam laporan tersebut, menyampaikan terima kasih kepada dokter yang sudah menanganinya.

Ini Dia Operasi Narnia, Misi Israel Musnahkan Ilmuwan Nuklir Iran

Dua hari lalu, Israel mengeklaim berhasil membunuh Shadmani dalam serangan udara presisi di markas IRGC, Teheran. Itu terjadi lima hari setelah Shadmani ditunjuk Iran menggantikan pendahulunya yang juga tewas imbas serangan udara Israel pada 13 Juni.

Serangan tersebut diluncurkan berdasarkan informasi dari badan intelijen militer Israeli Defence Forces Intelligence Branch. Badan itu memang kerap memberi informasi langka soal pejabat militer Iran yang jadi target Tel Aviv.

Israel menggempur Iran habis-habisan sejak 13 Juni. Mereka menyebut serangan ini untuk melucuti senjata nuklir dan program rudal balistik Iran.

Namun, Israel juga menyerang permukiman penduduk hingga menyebabkan banyak korban tewas. Iran tak tinggal diam.

Tak lama setelah serangan Israel, Iran meluncurkan ratusan roket dan rudal sebagai balasan. Hari-hari setelah itu, kedua negara saling gempur.

(Yudi Rachman\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar