Respon Pengusaha Motor Listrik Kurang Laku, Minta Tolong Pemerintah

Pabrik motor listrik (Medcom)
Jakarta, law-justice.co - Penjualan motor listrik semakin anjlok di pertengahan tahun ini. Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setiyadi `berteriak` meminta adanya kejelasan dari pemerintah mengenai kelanjutan subsidi ini.
"Yang penting pasti, jangan hanya bicara nanti ada dan sebagainya, karena merugikan sekali kepada industri. Akhirnya masyarakat yang mau beli jadi menunggu karena nunggu subsidi," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (16/6/2025).
Ketidakpastian mengenai subsidi ini membuat industri kebingungan dalam mengatur produksinya, padahal ketika pemerintah memberikan subsidi Rp 7 juta/unit pada tahun lalu, banyak investor yang menanamkan modal hingga membangun pabrik di Indonesia.
"Ada yang sudah berinvestasi bangun pabrik, bahkan pabrik ada yang mulai besar, tapi dengan ini mereka ya mungkin menahan," sebut Budi.
Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah.
Menahannya pabrikan dalam memproduksi dikarenakan situasi penjualan yang belum juga membaik.
"Sekarang kita nyebutnya jualan tinggal nyisa aja, paling cuma bisa jualan 20% atau 30%nya dari sebelumnya, bervariasi masing-masing, jadi penurunan sampai 70-80%," ujar Budi.
Kondisi ini berbeda jauh dengan tahun lalu dimana masing-masing pabrikan bisa menjual sampai ribuan unit.
"Saya tanya ke industri paling jualan cuma 300-an unit per bulan, dulu bisa ribuan," ujarnya.
Komentar