Luhut Yakinkan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tidak Batal

Minggu, 25/05/2025 05:19 WIB
Luhut  Yakinkan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tidak Batal foto:retizen.republika.co.id

Luhut Yakinkan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tidak Batal foto:retizen.republika.co.id

[INTRO]

Luhut menjelaskan bahwa pemerintah masih mematangkan sejumlah aspek regulasi sebelum proyek tersebut dilaksanakan secara penuh. Salah satu yang kini tengah disiapkan adalah Peraturan Presiden (Perpres) sebagai payung hukum utama. Ia memastikan bahwa proyek ini tetap menjadi bagian dari rencana strategis nasional dan tidak mengalami pembatalan.

Ketua Dewan Energi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa proyek perpanjangan jalur Kereta Cepat Jakarta–Surabaya akan terus dilanjutkan. Pernyataan ini ia sampaikan dalam agenda pertemuan bilateral di Beijing pada Kamis, 23 Mei 2025.

Ketua Dewan Energi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa proyek perpanjangan jalur Kereta Cepat Jakarta–Surabaya akan terus dilanjutkan. Pernyataan ini ia sampaikan dalam agenda pertemuan bilateral di Beijing pada Kamis, 23 Mei 2025.

Luhut menjelaskan bahwa pemerintah masih mematangkan sejumlah aspek regulasi sebelum proyek tersebut dilaksanakan secara penuh. Salah satu yang kini tengah disiapkan adalah Peraturan Presiden (Perpres) sebagai payung hukum utama. Ia memastikan bahwa proyek ini tetap menjadi bagian dari rencana strategis nasional dan tidak mengalami pembatalan.

 

“Tadi kita bicarakan. Masalahnya ada di kita karena aturannya belum selesai. Itu saja, simpel. Tapi kalau perpres sudah ada, kita akan mulai bicara soal joint study,” kata Luhut, dikutip dari Antara, Sabtu (24/5/2025).

Luhut mengungkapkan, dirinya telah meminta Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono untuk turut mengawal penyusunan perpres tersebut. “Perpres harus segera keluar karena sedang ditunggu pihak China.

Kalau sudah selesai, baru kita masuk ke tahap joint study yang pasti hasilnya akan lebih baik dibanding proyek Jakarta-Bandung,” ucapnya. Belajar dari Pengalaman Whoosh Luhut juga mengakui bahwa pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh masih menyisakan sejumlah kekurangan. “Kita tidak mencari siapa yang salah, tapi belajar dari kesalahan.Saya juga dulu terlibat dalam proyek itu,” ujarnya.

Baca juga: Update Proyek Kereta Cepat Whoosh ke Surabaya, Masih Tahap Diskusi

Seperti diketahui, proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya merupakan bagian dari pengembangan jaringan kereta cepat nasional. Proyek ini telah masuk dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 296 Tahun 2020 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa pemerintah masih mengkaji secara menyeluruh proyek besar tersebut.

“Pemerintah harus benar-benar menghitung dan mempelajari proyek ini dengan cermat,” ujar AHY. Senada, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya tidak boleh membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Diberitakan juga: Jumlah Penumpang Kereta Cepat Whoosh Capai 6,06 Juta di 2024

 PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) saat ini sedang memuat  prastudi kelayakan untuk proyek ini. Setidaknya ada tiga jalur yang telah dipertimbangkan, yakni lintas selatan, lintas tengah, dan lintas utara.

Pertama, lintas selatan rute Bandung-Surabaya melalui Kroya dan Yogyakarta. Jaraknya 629,5 km dengan 13 stasiun yang dapat ditempuh 180 menit.

Kedua, lintas tengah rute Bandung-Surabaya melalui Cirebon dan Purwokerto. Jaraknya 679,2 km melalui 15 stasiun dengan waktu tempuh 193 menit.

Ketiga, lintas utara dari Bandung ke Surabaya melalui Cirebon dan Semarang dengan panjang 642 km melewati 14 stasiun. Waktu tempuhnya 184 menit. Selain mempersingkat waktu tempuh, pemerintah juga menargetkan tarif Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan lebih ekonomis dibanding tarif Whoosh Jakarta-Bandung.

Pemerintah Masih Kaji Opsi Kereta Kecepatan Menengah

Pemerintah tengah membuka ruang evaluasi terhadap berbagai skenario pengembangan proyek Kereta Cepat Jakarta–Surabaya. Salah satu opsi yang sedang dibahas adalah penggunaan kereta semi cepat atau middle-speed train sebagai alternatif dari kereta berkecepatan tinggi.

Opsi ini dipertimbangkan dengan memperhatikan beberapa faktor utama seperti proyeksi penumpang, efisiensi biaya investasi, serta hasil studi teknis lanjutan yang masih berlangsung. Selain itu, Kementerian Perhubungan juga menelaah ulang studi sebelumnya dari Jepang, yang pernah mengusulkan konsep kereta semi cepat untuk jalur tersebut.

Jika proyek ini terealisasi, rute Jakarta–Surabaya melalui jalur darat diproyeksikan dapat memangkas waktu perjalanan dari sekitar 10 jam menjadi hanya 3,5 jam. Perpanjangan dari trase Jakarta–Bandung ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antarkota besar di Pulau Jawa secara signifikan.

 

Saat ini Teknologi keamanan terkini menjadi prioritas utama dalam kereta cepat Jakarta-Bandung. Sistem kontrol otomatis yang canggih memastikan bahwa kereta dapat beroperasi dengan keamanan tinggi, termasuk pencegahan tabrakan, dan monitoring keamanan penumpang. Semua ini membantu menciptakan perjalanan yang aman dan nyaman bagi para penumpang.

koment nitizen :

@basloro: Bersiap Tambah utang lagi nih .

 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar