Harta Kekayaan Hasan Nasbi Capai Rp 41 Miliar, Mundur dari CPO

Harta Kekayaan Hasan Nasbi Capai Rp 41 Miliar, Mundur dari Jabatan Kepala Kantor Komunikasi Presiden foto: Antara
Harta Kekayaan Hasan Nasbi Capai Rp 41 Miliar, Mun, law-justice.co -
Hasan Nasbi secara resmi mengundurkan diri dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO). Dia menyebut telah menandatangani surat pengunduran dirinya dan telah mengirimkan surat tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto. Hasan Nasbi menyebut dirinya terakhir berkantor di PCO pada Senin (21/4) lalu.
"Teman-teman semua, hari Senin tanggal 21 April 2025 adalah hari terakhir saya menjalani aktivitas di Kantor Komunikasi Kepresidenan. Itu sebabnya hari itu diabadikan. Saya meminta adik-adik dari Total Politik untuk mendokumentasikan aktivitas terakhir saya," kata Hasan. Hal itu disampaikan Hasan Nasbi melalui konten Instagram Total Politik, Selasa (29/4/2025).
Berikut harta kekayaan Hasan Nasbi yang mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (CPO).
Hasan Nasbi mengaku terakhir bekerja sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan adalah tanggal 21 April 2025.
Harta Kekayaan Hasan Nasbi
Sebagai pejabat, Hasan Nasbi telah membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 9 Desember 2024.
Pada dokumen itu, harta kekayaan Hasan Nasbi mencapai lebih dari Rp 41 miliar.
Kekayaan Hasan Nasbi didominasi kepemilikan tanah dan bangunan.
Tercatat ia memiliki total sembilan tanah maupun tanah dan bangunan di berbagai daerah seperti Jakarta Selatan, Bekasi, dan Bogor.
Total kekayaan dari aset yang ia miliki itu mencapai Rp 13,9 miliar.
Sementara itu dari alat transportasi, pria yang pernah menjadi wartawan itu memiliki lima mobil dan satu motor senilai total Rp 9,5 miliar.
Baca juga: Sosok Hasan Nasbi, Mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan usai Polemik Teror Kepala Babi
Hasan memiliki BMW X5, Honda HRV, Mini Cooper, hingga Toyota Hiace.
Hasan juga tercatat memiliki satu unit Honda Beat.
Sementara itu jumlah kas dan setara kas yang dimilikinya lebih besar dari nilai asetnya, yaitu Rp 17,6 miliar.
Meski begitu, Hasan memiliki utang senilai Rp 575 juta.
Sehingga, total kekayaan bersih yang ia laporkan pada LHKPN 2024 adalah senilai Rp 41.336.616.257.
Sosok Hasan Nasbi
Hasan Nasbi dikenal sebagai wartawan hingga peneliti.
Diketahui, pada Pilpres 2024, Hasan Nasbi masuk dalam jajaran juru bicara TKN Prabowo-Gibran.
Ia juga bahkan pernah hadir dalam sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi.
Hasan Nasbi sebelumnya dikenal sebagai pendiri lembaga survei Cyrus Network. Sebuah posisi yang tak lagi embannya saat ini.
Hasan adalah orang Bukittinggi, Sumatera Barat, yang lahir pada 1979.
Ia merupakan jubir TKN Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 lalu.
Ia sempat menjadi Anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi.
Baca juga: Mundur dari Kepala PCO, Hasan Nasbi Minta Maaf ke Prabowo: Saatnya Saya Menepi
Sebelum mendirikan Cyrus Network, Hasan berkecimpung di dunia media.
Ia sempat menjadi wartawan Kompas pada 2005-2006.
Kariernya berlanjut dengan bergabung dengan Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia sebagai peneliti dari tahun 2006 hingga 2008.
Nama Hasan Nasbi makin mentereng sejak ia menjadi pendukung fanatik pasangan Joko Widodo dan Ahok saat Pilgub DKI Jakarta 2012.
Hasan dikenal publik sebagai sosok yang kerap mengkritik Anies Baswedan.
-
Desakan agar Hasan Nasbi mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan muncul setelah Hasan mengeluarkan pernyataan kontroversial mengenai teror kepala babi yang dialami jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica).
Hasan Nasbi memberi tanggapan supaya kepala babi itu dimasak saja.
Pernyataan Hasan Nasbi disampaikan pada Jumat, 21 Maret 2025 di Kompleks Istana Kepresidenan.
"Udah dimasak aja," ujar Hasan.
Awak media sempat mengonfirmasi kembali mengenai pernyataannya.
Tetapi, Hasan tetap dengan pernyataannya awal.
"Udah dimasak aja," tegas Hasan.
Hasan menilai, kasus ini bukan menjadi ancaman bagi Cica lantaran melihat sikap Cica di media sosial tampak santai.
"Saya lihat ya saya lihat dari media sosialnya Francisca yang wartawan Tempo itu, itu dia justru minta dikirimin daging babi," bebernya.
Prabowo Sebut Teledor
Presiden Prabowo Subianto juga telah menanggapi polemik ucapan Hasan Nasbi saat melakukan wawancara bersama enam pemimpin redaksi media massa di Hambalang, Jawa Barat, Minggu, 6 April 2025.
Awalnya, Prabowo merespons pernyataan Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi yang mengomentari soal teror kepala babi.
Menurut ketua umum Partai Gerindra itu, ucapan Hasan Nasbi kala menanggapi peristiwa dimaksud adalah salah dan keliru.
Kata Prabowo, ada kemungkinan Hasan Nasbi telah menyesali apa yang sudah disampaikannya.
"Tapi, bener itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru. Ya, saya kira beliau menyesal," kata Prabowo dikutip dari YouTube Kompas.id, Senin (7/4/2025).
Sejumlah pihak kemudian mendesak supaya Hasan Nasbi mundur, termasuk Koalisi Masyarakat Sipil.
Respons Hasan Nasbi dinilai tidak menunjukkan empati dan dukungan bagi kebebasan pers.
"Pernyataan Hasan Nasbi yang seolah menyuruh `memasak kepala babi` yang tergeletak di jalan itu, selain tidak berempati, juga melanggar prinsip kebebasan pers," ungkap pernyataan Koalisi Masyarakat Sipil yang diterima dari Ketua Pehimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Julius Ibrani, 22 Maret 2025.
Koalisi Masyarakat Sipil mengingatkan Presiden Prabowo Subianto bahwa pernyataan itu sama sekali tidak seharusnya didiamkan.
Mereka mendesak Prabowo meninjau kembali posisi Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.
"Dengan sikap tersebut di atas, nampak ia tidak cukup patut secara etika untuk menyampaikan pesan kepresidenan kepada masyarakat," ungkapnya.
Koalisi Masyarakat Sipil menyatakan keprihatinannya dan bersolidaditas atas teror kepala babi yang dialami jurnalis Tempo.
"Praktik purba yang seharusnya sudah ditinggalkan, justru masih terjadi hari ini. Dengan demikian, penting pengungkapan kasus teror ini dilakukan, hingga pelaku dapat diketahui," ungkapnya.
Komentar