Dugaan Pelecehan Seksual Eks Rektor Universitas Pancasila

foto : tvonenews.com
law-justice.co -
Hingga kini Polda Metro memeriksa total sebanyak 15 saksi sudah menjalani pemeriksaan dalam kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Edie Toet Hendratno (ETH).
Sekretaris Rektor Universitas Pancasila akhirnta ikut dipanggil Polda Metro untuk memeriksa Sekretaris Rektor Universitas Pancasila, Jakarta pada tanggal 25 Maret 2024 . Pemeriksaan dilakukan dalam kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Edie Toet Hendratno (ETH).
"Kemarin sudah dipanggil, datang nanti tanggal 25," kata Kombes Pol Wira Satya Triputra di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3/2024).
Dua orang yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh mantan Rektor Universitas Pancasila, ETH melapor ke Bareskrim Mabes Polri. Keduanya adalah AIR dan AM.
"Hari ini ada dua korban. Jadi dua korban yang datang konsultasi dan melaporkan ke Mabes Polri, Bareskrim," kata Kuasa Hukum korban, Yansen Ohoiray kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, dikutip Sabtu (26/4/2025).
Dia mengatakan bahwa korban AIR mendapatkan perlakuan pelecehan pada tahun 2019. Korban saat itu dipaksa untuk memegang kelamin ETH.
"Ini peristiwa tahun 2019. Di salah satu tempat di Jakarta Selatan. Itu pelecehan secara fisik, secara fisik. Jadi ada pemaksaan dari ETH kepada yang korban. Untuk memegang alat kelamin dari si ETH," ucap Yansen.
Sementara korban AM, kata dia mendapatkan pelecehan secara verbal oleh ETH pada tahun 2024. Korban mengalami kekerasan verbal itu ketika sedang melakukan mediasi dengan ETH.
"Korban Mbak AM juga melakukan pelaporan atas peristiwa pelecehan secara verbal yang terjadi di PIM 2 jam 1 siang. Saat ada pertemuan dengan ETH beserta timnya," ujarnya.
Kasus Pelecehan Seksual, Sekretaris Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Polda Metro
Di sisi lain, Yansen menyebut dengan bertambah dua laporan ini, artinya sudah ada empat orang yang diduga menjadi korban pelecehan oleh ETH.
"Memang di awal kita sudah sampaikan bahwa ada 9 korban. Dan dari 9 itu kan baru 2 yang melapor. Sekarang sudah ada 2 lagi," pungkasnya.
Komentar