Prabowo Akui Cara Komunikasi Pemerintah Salah

Selasa, 08/04/2025 20:34 WIB
Prabowo Subianto Gaungkan Dukungan Kemerdekaan Palestina. (Istimewa).

Prabowo Subianto Gaungkan Dukungan Kemerdekaan Palestina. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Presiden Prabowo Subianto mengakui bahwa ada yang salah dari cara komunikasi pemerintahannya dalam menanggapi isu tertentu. Tidak baiknya komunikasi publik ini dirasa Prabowo menjadi satu di antara sisi lemah kepemimpinannya selama 150 hari pertama menjabat.

“Benar sekali, saya akui bahwa 150 hari menurut pendapat saya, saya yang bertanggung jawab, saya yang salah,” kata Prabowo dalam wawancara dengan sejumlah pemimpin redaksi, seperti melansir Kompas, Selasa (8/4/2025).

Prabowo menuturkan, sejak awal masa transisi, fokus utamanya adalah bekerja cepat untuk memenuhi kebutuhan rakyat, terutama dalam hal pangan dan pengendalian harga.

Namun, pendekatan yang terlalu menitikberatkan pada kerja teknis membuat komunikasi dengan publik kurang maksimal. “Saya tidak terlalu (perhatikan komunikasi), kalau Anda perhatikan, ke mana-mana saya pergi tidak ada wartawan yang embedded sama saya. Karena pendekatan saya waktu itu adalah kerja,” tutur Prabowo.

Mantan Menteri Pertahanan ini mengaku percaya bahwa hasil kerja yang nyata akan berbicara sendiri dan dinilai secara objektif oleh masyarakat. Namun, kata Prabowo, kenyataannya tidak sesuai harapan.

“Ternyata tidak seperti itu. Politik adalah persepsi. Kadang-kadang, apapun yang kita buat, pasti dinarasikan tidak baik oleh kekuatan tertentu. Karena itu saya mau perbaiki itu,” kata Prabowo.

Prabowo menambahkan, semangat kerja cepat pemerintah lahir dari kepedulian terhadap kondisi rakyat, terutama mereka yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar. “Orang lapar enggak bisa nunggu, anak-anak yang lapar enggak bisa nunggu. Jadi fokus kita adalah kerja, kerja, kerja,” ucap Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Adapun belakangan, komunikasi pemerintah yang dianggap tidak tepat adalah saat Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi yang memberikan pernyataan terkait teror kepala babi ke kantor Tempo untuk `dimasak saja`.

Hasan Nasbi sudah pernah menjelaskan maksud pernyataannya terkait teror kepala babi ke Kantor Tempo untuk `dimasak saja`. Hasan mengatakan ucapannya itu justru merepresentasikan sikap jurnalis Tempo Francisca Christy Rosana alias Cica yang menentang teror itu dengan santai.

Untuk diketahui, teror kepala babi itu memang ditujukan kepada Francisca Christy Rosana alias Cica yang merupakan host siniar Bocor Alus Politik. Hasan Nasbi sepakat dengan respons Francisca menyikapi teror itu.

"Padahal kan saya mengutip dari X-nya Francisca, wartawati yang dikirimi kepala babi itu. Saya tuh sebenernya jarang sepakat sama Tempo lho, ya tapi saya setuju dengan cara Francisca merespons itu. Saya justru setuju dengan cara dia merespons kiriman kepala babi itu, itu kan cara yang sudah tua, cara-cara sudah lama, dan dengan dia merespons gitu buat saya respons yang bagus," kata Hasan kepada wartawan, Sabtu (22/3).

(Rohman Wibowo\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar