Ini Deretan Negara yang Pangkas Kementerian Demi Menghemat Anggaran

Rabu, 12/02/2025 11:44 WIB
Amerika Serikat merupakan mitra dagang banyak negara, termasuk Indonesia. Ilustrasi/Foto: AP/Alex Brandon

Amerika Serikat merupakan mitra dagang banyak negara, termasuk Indonesia. Ilustrasi/Foto: AP/Alex Brandon

Jakarta, law-justice.co - Sejumlah negara di dunia melakukan pemangkasan jumlah kementerian, menyetop sejumlah subsidi, hingga memecat ribuan pekerja pemerintah demi menghemat anggaran negara.

Pemerintah Amerika Serikat, Donald Trump misalnya, memutuskan untuk menghentikan bantuan luar negeri dan bantuan ke sejumlah negara, di bawah kebijakan "America First".

Tidak hanya AS, beberapa negara lain bahkan telah memulai langkah ini terlebih dahulu.

Berikut daftar negara yang memangkas kementerian demi menghemat anggaran negara seperti melansir cnnindonesia.com:

a. Amerika Serikat

Presiden Amerika Serikat Donald Trump membentuk Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE) dan menunjuk miliarder Elon Musk untuk memimpin komisi tersebut.

Pembentukan komisi yang dilakukan jauh sebelum dia resmi dilantik sebagai presiden ini bertujuan untuk melakukan audit keuangan hingga mendorong kinerja seluruh pemerintah federal.

"Saya membentuk komisi efisiensi pemerintah yang bertugas melakukan audit keuangan dan kinerja menyeluruh terhadap seluruh pemerintah federal," kata Trump beberapa waktu lalu.

Pembentukan DOGE disebut bertujuan untuk menghemat lebih dari US$1 miliar anggaran negara dengan membatalkan berbagai kontrak yang terkait dengan program keberagaman, ekuitas, dan inklusi (diversity, equity, and inclusion/DEI).

Musk mengatakan DOGE berupaya mengidentifikasi kontrak federal dan pengeluaran pada isu-isu yang tidak sejalan dengan kebijakan Trump, termasuk DEI dan bantuan luar negeri.

Musk juga menyebut efisiensi ini akan berdampak pada pemangkasan pengeluaran federal tahunan hingga US$500 miliar atau sekitar 7 persen dari pengeluaran tahunan pemerintah federal sebesar US$6,7 triliun.

Sejauh ini sasaran DOGE di antaranya penutupan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), yang berdampak pada penghentian kontrak ribuan pekerja, hingga peleburan Kementerian Pendidikan dengan lembaga federal lain.

b. Vietnam

Vietnam akan memangkas sejumlah kementerian dan memberhentikan ribuan pekerjanya demi menghemat anggaran sekitar 113 triliun Dong atau setara Rp72 triliun.

Vietnam akan mengurangi jumlah kementerian dan lembaga dari 30 menjadi 22. Pekerja media, pegawai negeri, polisi, dan militer juga akan menghadapi pemangkasan.

Dari pemangkasan itu, sekitar 100.000 orang akan diberhentikan atau ditawarkan pensiun dini. Pihak berwenang mengatakan penghematan pemotongan belanja bisa mencapai total 113 triliun Dong selama lima tahun ke depan.

Vietnam juga bermaksud memangkas satu dari lima pekerjaan sektor publik beserta anggarannya. Usulan ini akan diajukan ke parlemen dalam beberapa hari mendatang.

c. Pakistan

Pemerintah Pakistan disebut bakal menghapus 150 ribu jabatan pemerintah yang kosong pada Juni 2025, demi menghemat anggaran dan meningkatkan efisiensi departemen publik.

Pemerintah federal Pakistan membentuk komite efisiensi sejak Februari 2024 untuk memangkas pengeluaran dan melaksanakan reformasi penyortiran kelembagaan.

Pada Desember 2024, komite itu mengusulkan penutupan dan penggabungan berbagai departemen di Kementerian Sains dan Teknologi, Perdagangan, Perumahan dan Pekerjaan Umum, dan Keamanan Pangan Nasional.

Komite itu juga menyarankan kepada kabinet federal untuk mengurangi staf di kementerian-kementerian hingga 30 persen, demi menghemat kas negara sekitar US$151 juta setiap tahunnya.

"Untuk efisiensi pemerintah federal, seluruh proses termasuk rekomendasi dan implementasi untuk semua 43 kementerian dan 400 departemen terkaitnya, akan selesai sebelum 30 Juni," kata Menteri Keuangan Pakistan, Muhammad Aurangzeb.

d. Argentina

Argentina merupakan salah satu negara yang dianggap sukses merombak ekonomi bahkan sukses mengatasi hiperinflasi kronis. Kesuksesan ini digapai berkat Presiden Javier Milei.

Kepemimpinan Milei mengatasi krisis ekonomi Argentina ini lah yang disebut-sebut menginspirasi pemerintah Donald Trump. Efisiensi pemerintahan yang dilakukan Trump saat ini juga disebut meniru kebijakan yang dilakukan Milei di Argentina.

Dalam pertemuan dengan Milei di resor Mar-a-Lago di Florida November 2024 lalu, Trump mengatakan Presiden Argentina itu telah melakukan "pekerjaan yang fantastis" sebagai presiden.

Milei memangkas jumlah kementerian dari 18 menjadi 8 dan memberhentikan lebih dari 30 ribu pegawai pemerintah sejauh ini.

Dia juga menghapus subsidi energi dan transportasi, menghentikan hampir semua proyek infrastruktur publik, menyetop sebagian besar subsidi untuk pemerintah daerah, dan membekukan upah dan pensiun sektor publik.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar