Ketika Massa Aksi 211 Desak KPK Segera Tangkap Joko Widodo

Rabu, 22/01/2025 06:58 WIB
Massa Aksi 211 Tuntut KPK Tangkap Joko Widodo. (Istimewa).

Massa Aksi 211 Tuntut KPK Tangkap Joko Widodo. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Sebagaimana diketahui, sejumlah massa dari Aksi 211 menggelar unjuk rasa di Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 13.30 WIB. Massa dari Front Persaudaraan Islam (FPI) dan beberapa organisasi Islam lainnya ini sudah memulai acaranya dengan diawali pembacaan ratib, tahlil dan tahmid.

Aksi ini dinamakan "Aksi 211: Aksi All Out Kepung Gedung KPK. Segera Tangkap dan Adili Jokowi!!!".

Terlihat dalam acara ini hadir Ketua Umum FPI, Habib Muhammad bin Husein Alatas yang juga merupakan menantu Habib Rizieq Shihab (HRS), Jawara, Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), dan emak-emak.

Hingga pukul 13.50 WIB, massa masih masih terus berdatangan. Dalam aksi ini, terlihat beberapa emak-emak membawa atribut, seperti kain panjang warna oranye bertuliskan "Tangkap Jokowi", hingga poster berisi tuntutan mereka.

Menantu Habib Rizieq Shihab Siap Gebukin Jokowi dan Keluarga

Rakyat Indonesia harus merasa malu mempunyai pemimpin terkorup sedunia. Karena itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak segera menangkap dan mengadili Presiden ke-7 Joko Widodo dan keluarganya.

Hal itu disampaikan langsung Ketua Umum Front Persaudaraan Islam (FPI), Habib Muhammad bin Husein Alatas, dalam Aksi 211 di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa sore, 21 Januari 2025.

Menurut menantu Habib Rizieq Shihab ini, jika KPK bekerja dengan baik, pihaknya tidak perlu menggelar unjuk rasa.

Mengingat, sudah ada rilis dari Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang menyebutkan bahwa Jokowi merupakan salah satu tokoh terkorup di dunia.

"Saya tanya, kita punya pemimpin korup malu tidak? Padahal Indonesia umat Islamnya banyak. Dalam syariat Islam, mencuri halal atau haram? Eh mantan presidennya terkorup sedunia. Sekali lagi saya tanya, rakyat Indonesia malu tidak? Malu tidak punya pemimpin seperti Jokowi? Malu tidak? Eh udah kitanya malu, KPK-nya mandul," kata Habib Muhammad dalam orasinya di atas mobil komando.

Habib Muhammad merasa heran dengan KPK yang dianggap takut dengan Jokowi yang sudah menjadi mantan presiden. Menurut Habib Muhammad, meskipun sudah menjadi mantan presiden, jika Jokowi bersalah maka harus tetap diusut.

"Kalau Jokowi bisa berhasil dijerat, bisa ditangkap, bisa diadili, maka koruptor-koruptor yang lain juga bakal bisa diadili," tutur Habib Muhammad.

"Koruptor sama dengan maling. Kira-kira maling dibiarin atau gebukin? Siap gebukin maling? Siap gebukin koruptor? Takbir," tegas Habib Muhammad.

Habib Muhammad pun menyinggung terkait adanya partai politik yang membela Jokowi, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.

"Anak belain bapak. Bapak korup, anak korup, betul? Kenapa anaknya belain? Soalnya anaknya juga terindikasi korupsi betul? Jalan-jalan ke Amerika pakai jet pribadi. Tangkap Jokowi dan anak-anaknya betul? Siap ganyang koruptor? Siap tangkap maling? Siap ganyang keluarga maling? Takbir," pungkas Habib Muhammad.

Setelah itu, Habib Muhammad pun memandu massa yang hanya berjumlah puluhan orang ini bernyanyi "Tangkap Jokowi dan keluarga".

"Ayo ayo KPK, ayo KPK usut Jokowi. Tangkap, tangkap, tangkap Jokowi, Tangkap Jokowi dan keluarga. Siap tangkap Jokowi? Siap tangkap keluarga Jokowi? Siap usut korupsi Jokowi? Takbir," pungkas Habib Muhammad.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar