Curah Hujan Tinggi, Sumatera dan Jawa Terancam Bencana Alam
Gedung BNPB/Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19 (Foto:Ulin Nuha/Law-Justice)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bencana hidrometeorologi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Di Pulau Sumatera, hujan deras mengakibatkan banjir yang meluas ke berbagai wilayah. Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, menjadi salah satu daerah yang terdampak cukup parah.
"Hujan intensitas tinggi pada Kamis (9/1) merendam 470 rumah di Kecamatan Ujan Mas, sementara Jumat (10/1), banjir di Kecamatan Benakat akibat luapan Sungai Benakat dan Sungai Lematang berdampak pada 361 rumah," ungkap Abdul melalui keterangan tertulis, dikutip CNNIndonesia.com, Sabtu (11/1).
Meski banjir mulai surut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus memantau situasi di lokasi. Mengingat cuaca yang masih mendung dan potensi hujan lanjutan.
"BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan," jelasnya dilansir dari CNN Indonesia.
Sementara itu, di Provinsi Riau tepatnya Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, banjir terjadi akibat pasang surut air laut yang menyebabkan Sungai Siak meluap.
Sedikitnya 50 rumah warga terendam hingga kedalaman 40 sentimeter. BPBD Pekanbaru juga terus melakukan monitoring di lokasi menggunakan perahu fiber untuk memastikan keamanan warga.
Di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, curah hujan tinggi menyebabkan Sungai Way Laay meluap dan menggenangi 50 rumah warga pada Jumat (10/1). Meski banjir di wilayah ini telah surut, aliran listrik masih terganggu, dan BPBD setempat terus berkoordinasi untuk memperbaiki kondisi di lapangan.
Di Pulau Jawa, beberapa daerah mengalami bencana banjir, longsor, dan angin kencang. Di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, banjir bandang melanda Kecamatan Cipari dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter pada Jumat (10/1).
Air yang meluap dari Sungai Cipaingan merendam 12 rumah dan satu ruas jalan provinsi. Sehingga sebagian warga terpaksa mengungsi ke Masjid Asakhanah.***
Komentar