Saham Milik Emiten Tomy Winata dan Aguan Tiba-tiba Melonjak, Ada Apa?

Jakarta, law-justice.co - Pada perdagangan 6 Januari 2025 kemarin, dua emiten milik Tomy Winata dan Sugianto Kusuma atau Aguan, sahamnya dikabarkan sama-sama mengalami lonjakan auto reject atas (ARA).

Emiten-emiten itu adalah PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) dan PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD).

Saham INPC tiba-tiba bangkit 24,51% mentok ARA ke Rp 254 pada perdagangan 6 Januari kemarin. Volumenya pun meningkat jadi 230,43 juta saham ditransaksikan, frekuensi 13.548 kali, dan nilai transaksi Rp 54,15 miliar.

Sedangkan saham JIHD juga melejit 24,70% terbentur ARA ke Rp 1.540. Sebanyak 46,34 juta saham JIHD ditransaksikan, frekuensi 18.713 kali, dan nilai transaksi Rp 67,69 miliar.

Kedua emiten itu melejit jelang listing saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) pada 13 Januari 2025.

CBDK merupakan anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), emiten Agung Sedayu dan Salim Group. Aguan juga adalah presiden direktur PANI.

Bank Artha Graha Internasional (INPC) merupakan emiten dengan penerima manfaat akhirnya adalah Tomy Winata dan Sugianto Kusuma atau Aguan. Keduanya juga menjabat wakil komisaris utama INPC.

Sedangkan dalam laporan tahun 2022 JIHD dijelaskan bahwa PT Kresna Aji Sembada sejak 2017 telah menjadi pemegang saham pengendali Jakarta International Hotels & Development.

Di situ diungkap PT Kresna Aji Sembada dimiliki bersama Keluarga Sugianto Kusuma (Aguan) dan Keluarga Tomy Winata.

Kepemilikan PT Kresna Aji Sembada di perseroan per 31 Desember 2022 menjadi 40,03% dari keseluruhan jumlah saham yang disetor. Jumlahnya masih sama dengan data per 31 Oktober 2024.

Aguan sendiri merupakan presiden komisaris JIHD dan Tomy Winata adalah wakil komisaris utamanya.