Presiden Korsel Diberhentikan Oleh Parlemen

Sabtu, 14/12/2024 17:19 WIB
Presiden Korsel Diberhentikan Oleh Parlemen ,rakyat menanti diluar parlemen foto detik.com

Presiden Korsel Diberhentikan Oleh Parlemen ,rakyat menanti diluar parlemen foto detik.com

law-justice.co - Pemberhentian Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dari jabatannya akhirnya terjadi . Para anggota parlemen Korea Selatan pada hari  ini Sabtu (14/12) memutuskan untuk memazulkan melalui Pemungutan suara .

Presiden  Yoon akan menjadi presiden kedua dalam sejarah Korea Selatan yang berhasil dimakzulkan.

Alasan utamanya adalah terkait pengumuman darurat militer pekan lalu. Yoon pun kini diskors, dan Perdana Menteri (PM) Han Duck-soo menjadi presiden sementara.


Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (14/12/2024), para anggota parlemen Korea Selatan pada hari Sabtu telah memberikan suara atas usulan untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol atas pengumuman darurat militernya yang kemudian dibatalkan.

Pemungutan suara (voting) atas usulan untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol oleh anggota parlemen Korea Selatan pada Sabtu  siang ini selesai. Hasilnya, 204 anggota memberikan suara untuk memberhentikan Presiden Yoon.

Hal itu dilakukan setelah beberapa waktu lalu Presiden Yoon memberlakukan darurat militer, namun akhirnya beberapa jam kemudian dicabut. Sebagaimana diberitakan AFP, dari 300 anggota parlemen, 204 memilih untuk memakzulkan Presiden Yoon atas tuduhan pemberontakan.

Namun dari jumlah itu, ada sekitar 85 yang memilih menentang. Ada tiga abstain, dengan delapan suara dibatalkan. Yoon sekarang diskors dari jabatannya sementara Mahkamah Konstitusi Korea Selatan berunding apakah akan menegakkan pemakzulannya.

 

Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo masuk sebagai presiden sementara. Sedangkan pengadilan sekarang memiliki waktu 180 hari untuk memutuskan masa depan Yoon.

Jika mendukung pemakzulannya, Yoon akan menjadi presiden kedua dalam sejarah Korea Selatan yang berhasil dimakzulkan.

Sebelumnya  terjadi  aksi protes yang menuntut Yoon mundur dimulai sekitar tengah hari di luar gedung parlemen, 

Seorang pejabat polisi Seoul mengatakan kepada AFP, mereka memperkirakan sedikitnya 200.000 orang telah berkumpul di luar parlemen untuk mendukung pemakzulan presiden.

Majelis Nasional, sebelum voting untuk resolusi pemakzulan. Ini dilakukan   upaya ke dua karena seminggu setelah upaya pertama untuk melengserkan Yoon gagal.

Di sisi lain Seoul dekat alun-alun Gwanghwamun, polisi memperkirakan 30.000 orang berunjuk rasa untuk mendukung Yoon, menyanyikan lagu-lagu patriotik dan melambaikan bendera Korea Selatan dan Amerika.

Diketahui, anggota parlemen Korea Selatan pada Sabtu ini menyelesaikan pemungutan suara (voting) atas usulan untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol atas kegagalannya dalam mengajukan darurat militer, sebagaimana ditunjukkan dalam siaran langsung parlemen.

Oposisi membutuhkan 200 suara untuk menyingkirkan Yoon dari jabatannya atas tuduhan "pemberontakan" minggu lalu, yang menyebabkan Korea Selatan mengalami kekacauan politik terdalam dalam beberapa tahun terakhir.

"satu-satunya cara" untuk "menjaga Konstitusi, supremasi hukum, demokrasi, dan masa depan Korea Selatan."

"Kami tidak tahan lagi dengan kegilaan Yoon," kata juru bicara partai, Hwang Jung-a.


(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar