Dolar AS turun di Bawah 50% Akhir 2024 Perdangan Dunia
menghitung lembaran uang euro dan dolar AS. (Bloomberg)
law-justice.co -
Dolar AS mendominasi pembayaran global, Sudah Tidak diragukan lagi bahwa Dolar AS telah mendominasi dunia untuk transaksi internasional.
Tetapi skala dan besaran ukuran transaksinya semakin turun menyusut akhir-akhir ini. Sejumlah negara berkembang memutuskan hubungan dengan dolar AS dengan menuduh Gedung Putih menjadikan mata uang tersebut sebagai senjata. BRICS memulai agenda de-dolarisasi untuk menantang supremasi AS dan menurunkan dolar dari status mata uang cadangan dunia.
Inisiatif tersebut tampaknya berhasil karena pembayaran global dalam dolar AS turun di bawah 50% pada Oktober 2024. Baca di sini untuk mengetahui berapa banyak sektor di AS yang akan terpengaruh jika BRICS membuang dolar untuk perdagangan.
Data terbaru dari sistem pesan pembayaran SWIFT menunjukkan bahwa pangsa global transaksi dalam dolar AS telah turun menjadi 47% pada Oktober 2024. Euro berada di urutan kedua dengan 23% sementara Poundsterling berada di 7% dan yen Jepang berada di 4%.
Anggota BRICS, Tiongkok, telah masuk dalam daftar tersebut dengan menyumbang 3% dari semua transaksi global dalam yuan Tiongkok. Meskipun skalanya tampak kecil, ini merupakan lompatan besar yang menunjukkan bahwa inisiatif de-dolarisasi berjalan sesuai rencana.
Meskipun pangsa dolar AS turun menjadi 47% dari semua transaksi global, tidak ada mata uang lain, termasuk negara-negara BRICS yang mampu menyamainya. Perkembangan ini menunjukkan keunggulan dolar AS dan tugas berat untuk menyingkirkannya dari mata uang cadangan dunia. Meskipun BRICS telah berkembang selama bertahun-tahun, masih banyak yang harus dilakukan untuk mengejar ketertinggalannya dari AS.
Meskipun jalan untuk menyingkirkan USD masih panjang, itu tentu bukan hal yang mustahil. Transaksi yang terus meningkat dalam mata uang lokal oleh BRICS meredam prospek dolar AS. Baru-baru ini, anggota BRICS, Rusia dan Iran secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah berhenti membayar dolar AS untuk penyelesaian perdagangan.
BRICS—singkatan dari lima negara berkembang yang berpengaruh yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan—sendiri pada hakekatnya bertujuan memperkuat suara negara-negara berkembang di hadapan dominasi-dominasi negara maju alias Global South alias Barat.
Tujuan mata uang BRICS yakni untuk menciptakan alternatif bagi dolar AS dalam transaksi internasional dan perdagangan antarnegara anggota. Selain itu, mata uang ini diluncurkan untuk menggeser dominasi dolar AS atau USD dalam konstelasi perekonomian dunia.
Komentar