Krisis Bayi Akankah Robot Penyelamatnya Di Singapura

Sabtu, 07/12/2024 18:12 WIB
Krisis Bayi Akankah  Robot Penyelamatnya Di Singapura (Sirait)

Krisis Bayi Akankah Robot Penyelamatnya Di Singapura (Sirait)

law-justice.co -  

Viral pernyataan di twiter mambahas negara Singapura akan segera lenyap .  Hal ini menunjukkan bahwa Singapura akan memiliki populasi lansia yang sangat besar disebabkan   karena ditemukan  penuaan lebih  dominan di masyarakat negara Singapura.

Judulnya yang Viral di twiter"KRISIS BAYI DI SINGAPURA: AKANKAH ROBOT MENYELAMATKAN?"

Bos X Elon Musk berkata bahwa Singapura dan beberapa negara lainnya akan mengalami `kepunahan`. Ini dikarenakan tingkat fertilitas yang menurun pada negara-negara tertentu.
Komentar ini dia lontarkan ketika membalas komentar dari Mario Nawfal (influencer di X) yang mengatakan Singapura mengalami krisis bayi. Dia mereferensi data yang dipaparkan oleh Newsweek.

"KRISIS BAYI DI SINGAPURA: AKANKAH ROBOT MENYELAMATKAN?" begitu bunyi pembuka tweet Nawfal.

 Disebutkan, bahwa angka kelahiran di Singapura telah mencapai titik terendah yakni hanya 0,97 anak per perempuan. Angka ini jauh di bawah 2,1 yang dibutuhkan untuk menopang populasi.


"Artinya? Lebih banyak lansia, lebih sedikit pekerja, dan tenaga kerja menyusut. Dari pabrik hingga pengiriman makanan, robot menggantikan tenaga manusia yang kurang memadai," ujarnya.


"Pada tahun 2030, hampir 1 dari 4 warga Singapura akan berusia di atas 65 tahun, dan rasio dukungan telah anjlok menjadi 4 pekerja dewasa per lansia. Pada tahun 2014, rasionya adalah 6," lanjutnya.

Kemudian, tweet ini dibalas oleh Elon Musk dengan satu kalimat singkat. `Singapore (and many other countries) are going extinct (Singapura (dan banyak negara lainnya) sedang menuju kepunahan),` tulis pendiri SpaceX dan Tesla tersebut.

 

Pernyataan tersebut menjelaskan tentang penuaan populasi di Singapura dan dampaknya terhadap rasio dukungan demografis, yaitu jumlah orang dewasa usia kerja yang mendukung atau menopang setiap lansia (orang berusia di atas 65 tahun). Berikut artinya:

  1. Pada tahun 2030: Diproyeksikan bahwa hampir 25% (1 dari 4) penduduk Singapura akan berusia di atas 65 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa Singapura akan memiliki populasi lansia yang sangat besar karena penuaan masyarakatnya.

  2. Rasio dukungan menurun:

    • Pada 2014: Ada 6 pekerja usia kerja (dewasa) untuk setiap 1 lansia.
    • Pada 2030: Rasio ini diproyeksikan turun menjadi hanya 4 pekerja dewasa per lansia.
      Artinya, semakin sedikit orang dewasa produktif yang bekerja untuk menopang kebutuhan masyarakat lansia, termasuk pensiun, kesehatan, dan layanan sosial.

Dengan semakin banyaknya lansia dan berkurangnya jumlah pekerja usia produktif, Singapura akan menghadapi tantangan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat lansia, baik dari segi ekonomi maupun sosial

 

Lebih lanjut, kata Nawfal, pemerintah Singapura meminta lebih banyak penyerapan tenaga kerja untuk orang tua dan mencoba untuk beralih ke pemakaian robot. Singapura diketahui merupakan negara dengan densitas robot terbanyak kedua di dunia.

 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar