Miftah Mundur Usai 1,5 Bulan Jadi Utusan Khusus, Belum Dapat Gaji
Pendakwah Gus Miftah (Okezone)
Jakarta, law-justice.co - Miftah Maulana Habiburrahman memutuskan mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Hal itu disampaikan Miftah di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12) siang.
Miftah mengatakan selama menjadi Utusan Khusus Presiden selama satu setengah bulan terakhir, dia belum menerima gaji dan fasilitas negara.
"Saya diangkat pejabat baru satu bulan setengah, artinya sampai hari ini pun saya belum menerima dari gaji negara, Alhamdulillah, saya belum menerima fasilitas negara," jelas Miftah dilansir dari CNN Indonesia.
Hal itu disampaikan Miftah merespons pertanyaan wartawan mengenai jam tangan mewah yang melingkar di tangannya dan jadi perhatian netizen. Miftah mengklaim apa yang ia kenakan adalah yang dimilikinya sebelum menjadi pejabat negara.
"Apa yang melekat dalam saya itu sudah dari jauh hari. Termasuk yang panjenengan sampaikan. Artinya itu jelas bukan fasilitas negara, tapi alhamdulillah yang sudah Allah berikan kepada saya," kata Miftah.
Sebelumnya dia mendapat `hantaman` bertubi-tubi akibat polahnya yang viral mendiskreditkan seorang penjual teh di forum pengajian di Kota Magelang beberapa waktu lalu. Bukan hanya dari netizen, kritik juga datang dari Partai Gerindra yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto.
Pada kesempatan itu, Miftah pun mengaku bakal menghadap ke Presiden RI Prabowo Subianto terkait pengunduran diri tersebut. Untuk hal tersebut, kata dia, masih menunggu jadwal dari Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam... Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujar Miftah dalam konferensi pers tersebut.
"Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun. Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," imbuhnya.
Sebelumnya dia mendapat `hantaman` bertubi-tubi akibat polahnya yang viral mendiskreditkan seorang penjual teh di forum pengajian di Kota Magelang beberapa waktu lalu. Bukan hanya dari netizen, kritik juga datang dari Partai Gerindra yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto.
Belakangan muncul pula sejumlah petisi daring di Change.org. Ada tujuh petisi daring di situs change.org yang meminta Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah alias Ta`im dari utusan khusus presiden karena mengolok-olok penjual es teh.
Berdasarkan pantauan, pada petisi berjudul "Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden" yang diteken 254 ribu orang per pukul 10.34 WIB, Jumat ini.
Jumlah penandatangan ini bertambah setidaknya 250 ribu orang sejak petisi muncul pada Rabu (4/12) lalu pukul 20.14 WIB. Kala itu, sudah ada 3.535 orang yang menandatangani petisi ini.
Sebelumnya, Miftah menuai kecaman publik karena mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji. Saat diminta memborong dagangan penjual itu, Miftah malah melontarkan ucapan "goblok" kepada Sunhaji.
Miftah--yang ditegur Presiden Prabowo Subianto melalui Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya--sudah meminta maaf ke publik melalui video dan meminta maaf langsung Sunhaji. Selain Miftah yang sudah mendatangi Sunhaji, penjual es teh itu juga sudah datang ke tempat tinggal Mitfah.
Komentar