Butuh Investasi Rp13 Ribu T Buat Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Rabu, 04/12/2024 19:31 WIB
Gedung BKPM Republik Indonesia (Foto:https://dpmptsp.bantenprov.go.id/)

Gedung BKPM Republik Indonesia (Foto:https://dpmptsp.bantenprov.go.id/)

law-justice.co - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengatakan Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp13.500 triliun dalam lima tahun ke depan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutan di Indonesia Mining Summit 2024 yang dibacakan oleh Direktur Perencanaan Infrastruktur BKPM Moris Nuaimi.

"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen diperlukan realisasi investasi sebesar Rp13.528 triliun selama lima tahun mendatang. Capaian realisasi investasi tersebut diharapkan bisa menyerap tenaga kerja 3,4 juta," katanya, Rabu (3/12).

Karena itu, Kementerian Investasi berfokus untuk meningkatkan aliran investasi baik dari asing (PMA) maupun dalam negeri (PMDN).

Sementara itu, realisasi investasi periode Januari - September 2024, sambungnya, telah mencapai Rp1.261 triliun. Industri logam dasar menjadi sektor penyumbang investasi terbesar yakni Rp178 triliun atau 14,11 persen dari total investasi.

"Sektor ini juga termasuk di antaranya proses hilirisasi, smelter untuk beberapa komoditas mineral seperti nikel dan tembaga," jelasnya dilansir Detik.

Todotua mengatakan hilirisasi merupakan langkah strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat investasi global yang unggul, berkelanjutan, dan inklusif. Indonesia katanya saat ini telah memiliki peta sebaran investasi hilirisasi yang strategis.

Terdapat beberapa komoditas yang masuk dalam peta sebaran itu di antaranya timah, kobalt, mangan, dan silika.

"Ada minyak dan gas, petrokimia, metanol, amonia, urea. Selanjutnya perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan," katanya

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar