Hasil Hitung Cepat Paslon Pilkada 2024 Lawan Kotak Kosong
Ilustrasi - Calon vs Kotak Kosong. Foto: net
Jakarta, law-justice.co - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 banyak diwarnai pasangan calon tunggal, beberapa di antaranya keok alias kalah dari kotak kosong berdasarkan hasil perhitungan cepat atau quick count.
Dirangkum dari CNN Indonesia, sejumlah daerah yang mengadakan pemilihan kepala daerah calon tunggal, dan beberapa kalah dengan kotak kosong.
Paslon nomor urut 2 Pilwalkot Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Maulan Aklil alias Molen dan Masagus M Hakim disebut-sebut harus menelan pil pahit lantaran kalah dari kotak kosong.
Berdasarkan hasil perhitungan cepat relawan kotak kosong di Kota Pangkalpinang, Molen-Hakim kalah telak dari kotak kosong yang meraih 48.528 suara atau 57,98 persen.
Paslon petahana itu hanya memperoleh 35.177 suara atau 41 persen. Terdapat selisih belasan ribu suara.
Jumlah suara tersebut berasal dari total 311 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh wilayah Pangkalpinang, dengan keunggulan kotak kosong tercatat setidaknya di 307 tempat.
Sementara pasangan yang diusung PDIP itu hanya menang di wilayah Kecamatan Girimaya.
Bangka
Hasil perhitungan cepat Pilbup Bangka 2024 menunjukkan kotak kosong unggul 57,25 persen.
Dari data 445 TPS yang ada di Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, kotak kosong menang di hampir seluruh TPS dengan meraih total 67.546 suara.
Sementara pasangan bupati-wakil bupati nomor urut 1 yang diusung PDIP, Mulkan-Ramadian, meraup 50.443 suara atau 42,75 persen, sehingga pasangan calon petahana tersebut untuk sementara kalah dari kotak kosong.
Terdapat 237.930 pemilih di Kabupaten Bangka yang masuk ke dalam Daftar pemilih tetap (DPT). Namun, hanya 118.945 pemilih yang menggunakan hak suaranya. Sedangkan, suara tidak sah tercatat sebanyak 3.424 suara.
Pasangan bupati dan wakil bupati Etik Suryani-Eko Sapto Purnomo juga harus menghadapi kotak kosong di Pilbup Sukoharjo, Jawa Tengah. Mereka unggul dengan 70,50 persen berdasarkan hasil perhitungan cepat. Kotak kosong hanya mendapatkan 29,50 persen.
Sejumlah TPS yang tercatat memenangkan kotak kosong seperti di Kecamatan Mojolaban di mana Etik-Sapto hanya meraih 180 suara, sementara kotak kosong mendapatkan 225 suara. Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Kartasura, Polokarto, hingga Grogol.
Brebes
Berdasarkan hasil perhitungan cepat lembaga survei Charta Politika di Pilkada Brebes, Jawa Tengah, pasangan calon Paramitha-Wurja mengungguli kotak kosong dengan mengantongi 57,3 persen suara. Sedangkan, kotak kosong memperoleh 42,7 persen suara.
Pasangan calon tunggal tersebut tercatat unggul di 13 kecamatan dari total 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes. Sementara empat kecamatan di mana kotak kosong menang meliputi Kecamatan Brebes, Bulakamba, Wanasari dan Tanjung.
Hasil perhitungan cepat itu diambil dari sampel TPS sebanyak 200 yang tersebar di 17 kecamatan.
Banyumas
Di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, data perhitungan cepat oleh Desk Pilkada Banyumas dari 2.646 TPS mencatat kotak kosong meraup 40,79 persen pemilih atau sekitar 371.351 suara.
Pasangan calon tunggal Sadewo Tri Lastiono-Dwi Asih Lintarti unggul dengan perolehan 539.098 suara atau 59,21 persen.
Total suara sah yang masuk tercatat sebanyak 910.449 suara dengan tingkat partisipasi pemilih mencapai 68,25 persen.
Surabaya
Pasangan calon tunggal Eri Cahyadi dan Armuji (ErJi) yang didukung 18 partai politik ini menang telak melawan kotak kosong di Pilkada Kota Surabaya, Jawa Timur.
Hasil perhitungan cepat menunjukkan suara masuk telah mencapai 100 persen, ErJi berhasil mengungguli kotak kosong dengan perolehan 83,98 persen suara. Kotak kosong hanya meraih 16,02 persen.
Keunggulan tersebut cukup signifikan bagi pasangan ErJi lantaran memiliki selisih mencapai 70 persen.
Gresik
Kotak kosong mencatatkan keunggulan di Pilbup Gresik, Jawa Timur.
Berdasarkan hasil perhitungan cepat tim internal pasangan calon bupati-wakil bupati nomor urut 1, Fandi Akhmad Yani-dr Asluchul Alif, kotak kosong unggul di lima kecamatan yakni Gresik Kota, Manyar, Sidayu, Bungah, dan Ujungpangkah.
Selisih suara terbanyak ditemui pada Kecamatan Manyar, di mana Yani-Alif hanya meraup 2.280 suara, sedangkan kotak kosong mendapat 4.011 suara.
Kendati demikian, pasangan calon tersebut masih tercatat memimpin ketika 70,25 persen dari total suara masyarakat Gresik telah masuk, dengan perolehan 58,50 persen suara dibanding kotak kosong yang hanya memperoleh 35,98 persen.
Komentar