Meski Juga Siap Ikut BRICS, Prabowo Tegaskan Komitmen Gabung OECD
Pasangan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming secara resmi mengemban tugas sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa jabatan 2024-2029 pada Minggu, 20 Oktober 2024. Keduanya dilantik dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam rangka Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Masa Jabatan 2024-2029 yang diselenggarakan di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta. Setpres
Jakarta, law-justice.co - Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen Indonesia bergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) meskipun sudah menyatakan ikut dengan BRICS.
Komitmen itu dia sampaikan saat menjamu Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann di istana hari ini. Mathias menyambut baik pernyataan Prabowo itu.
"Presiden Prabowo, kepada saya, mengonfirmasi ulang komitmen kuat Indonesia terlibat dalam proses penerimaan ke OECD. Kami sangat menantikan untuk bekerja sama dengan timnya untuk melanjutkan proses seefisian dan seefektif mungkin," kata Mathias dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (28/11).
Mathias menyampaikan keanggotaan Indonesia di OECD kelak akan membantu pembangunan ekonomi negara ini. Menurutnya, Indonesia bisa menjadi negara maju berpendapatan tinggi dengan bantuan OECD.
Menurut Mathias, proses penerimaan Indonesia di OECD pun tak mengalami hambatan. Dia hanya mengatakan ada beberapa proses yang harus ditempuh sebelum Indonesia resmi menjadi anggota OECD.
"Sekarang apa yang Indonesia telah tunjukkan dengan permohonan keanggotaan adalah komitmen untuk selaras dengan praktik terbaik global dan standar OECD demi terus memperbaiki performa perekonomian Indonesia," ujarnya.
"Tidak ada batas waktu yang ditetapkan," ucapnya.
Sebelumnya, Indonesia memulai proses menjadi anggota OECD di masa pemerintahan Presiden Jokowi. Negara-negara OECD sudah menyetujui permohonan keanggotaan Indonesia. Proses penerimaan pun telah dimulai.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengutus Menteri Luar Negeri Sugiono untuk menghadiri pertemuan BRICS, organisasi perekonomian dunia lainnya yang digawangi Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Prabowo pernah menegaskan Indonesia membuka diri terhadap berbagai kekuatan dunia. Indonesia, katanya, tak mau hanya menjadi bagian dari salah satu poros dunia.
"Ya kita ikut beberapa kelompok. Untuk ekonomi kita ingin mencari yang terbaik, peluang-peluang untuk ekonomi kita. Kita harus memikirkan kesejahteraan rakyat kita kan," kata Prabowo di Amerika Serikat, Rabu (13/11).
Komentar