Kenapa ICW Rilis Situs Rekam Jejak Calon Kepala Daerah, H-1 Coblosan ?

Selasa, 26/11/2024 18:11 WIB
Logo ICW

Logo ICW

Jakarta, law-justice.co - Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis situs RekamJejak.net yang berisi rekam jejak dan seluruh informasi calon kepala daerah yang bertarung di Pilkada 2024. Kenapa ICW merilis situs ini di H-1 pencoblosan pilkada?

Peneliti ICW, Yassar Aulia, mengungkap tidak ada alasan khusus mengenai waktu peluncuran situs RekamJejak.net ini. Kata dia, ICW memang baru selesai menghimpun data seluruh calon yang berkontestasi di Pilkada 2024 per Senin (25/11) kemarin.

"Kenapa diluncurkan di masa tenang? Praktis kalau mau jawab teknis ya tadi, selama proses kampanye yang 2 bulan itu, kami baru selesai mengumpulkan data per malam kemarin. Itulah kenapa difinalisasi di-launching hari ini," ujar Yassar saat acara `Peluncuran Fitur Baru RekamJejak.net` di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2024).

Dalam kesempatan yang sama, anggota ICW, Seira Tamara, menjelaskan situs ini memuat tiga informasi dasar calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Tak hanya itu, katanya, situs ini juga menampilkan informasi mengenai afiliasi bisnis dan juga keterkaitan calon kepala daerah terhadap kasus korupsi.

"Beberapa informasi tersebut meliputi informasi seperti jabatan terakhirnya, kemudian daerah pemilihan yang ada di mana, lalu juga partai politik pengusung dari kandidat tersebut," jelas Seira.

"Juga tidak kalah penting beberapa elemen informasi lain seperti misalkan informasi afiliasi bisnis, informasi afiliasi dinasti politik, dan juga keterkaitan individu tersebut terhadap kasus korupsi," lanjutnya.

Seira menambahkan situs RekamJejak.net menerapkan sistem open source. Masyarakat dapat bebas melakukan input ajuan penambahan informasi seputar kandidat ke situs ini.

"Jadi ketika teman-teman melihat profil masing-masing kandidat dan teman-teman mengetahui bahwa ternyata ada informasi yang belum masuk, teman-teman bisa nantinya mengklik tombol (usulkan informasi tambahan) tersebut dan itu akan mengarahkan teman-teman untuk mengirimkan email," terangnya.

"Teman-teman bisa langsung menuliskan informasi tambahannya dan untuk menambahkan ke profil siapa. Jadi harapannya ada banyak kontribusi dari teman-teman juga untuk bisa menambahkan informasi ini," jelasnya dikutip Detik.

Situs ini, ungkap Seira, mendata sekitar 590 profil kontestan Pilkada 2024. Butuh waktu 2 bulan untuk menghimpun data-data dari nama-nama yang ada.

"Jadi kurang lebih ada 2 bulan waktu yang dilakukan untuk mencari 590-an nama ini. Itu jumlah yang sangat banyak, jadi nanti pasti tidak sempurna, tidak bisa mencakup semua daerah pemilihan karena lagi-lagi waktu dan sumber daerahnya terbatas," katanya.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar