Filipina Evakuasi 40 Ribu Warga Akibat Terjangan Badai Usagi

law-justice.co - Pemerintah Filipina dilaporkan telah mengevakuasi ribuan warganya pada Kamis (14/11) imbas Badai Usagi yang mulai mendekat.

Menurut keterangan Kepala Pertahanan Sipil Filipina, Reul Rapsing, ada sekitar 40 ribu warga yang saat ini sudah dievakuasi oleh pemerintah.

Saat ini, Badai Usagi tengah bergerak menuju Pulau Luzon dengan kecepatan 180 kilometer per jam. Badai tersebut diprediksi akan sampai ke Pulau Luzon pada sore ini.

Filipina juga telah menaikkan status siaga dan peringatan dini untuk mengimbau warga akan ancaman badai tersebut, demikian dikutip Channel News Asia.

Badan Cuaca Nasional Filipina mengatakan, Badai Usagi yang tengah mendekat dapat menyebabkan berbagai kerusakan terhadap objek yang diterjangnya.

"[Badai Usagi dapat menyebabkan] kerusakan hampir total pada struktur yang terbuat dari bahan ringan, terutama di wilayah pesisir yang sangat terbuka dan kerusakan berat pada bangunan yang dianggap berisiko rendah," kata Badan Cuaca Nasional Filipina.

Selain itu, lanjut mereka, badai tersebut juga bisa menyebabkan hujan lebat yang bisa membuat banjir bandang setinggi tiga eter.

Badai Usagi merupakan badai ke-5 yang menerjang Filipina dalam tiga minggu terakhir.

Sebelumnya, negara tetangga Indonesia ini juga sudah diterjang Badai Yinxing pada awal November lalu. Badai ini menerjang wilayah utara Pulau Luzon, tepatnya di wilayah Pantai Utara Cagayan.

Badai tersebut dilaporkan telah menewaskan 159 orang di Filipina. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah meminta bantuan sebesar USD32,9 juta atau setara Rp523 miliar untuk membantu para korban terdampak.

Setelah Badai Usagi, Badai Tropis Man-yi juga diprediksi bakal melanda wilayah ibu kota Manila pada akhir pekan ini.

"Topan terjadi secara bersamaan. Begitu masyarakat berusaha pulih dari guncangan, badai tropis berikutnya sudah menghantam mereka lagi," kata Koordinator Kemanusiaan dan Residen PBB Filipina, Gustavo Gonzalez.

Filipina sendiri merupakan negara yang kerap diterjang badai. Kurang lebih, ada sekitar 20 badai yang menerjang negara tersebut setiap tahunnya.

Menurut pengamat, hal ini terjadi lantaran perubahan iklim ekstrem yang kini terjadi di dunia.***